Page 983 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 983

Dia menjelaskan, pihaknya telah menerima data calon penerima yang telah divalidasi oleh BPJS
              Ketenagakerja  an.  Selanjutnya,  Kementerian  Ketenagakerja  an  akan  menyalurkan  bantuan
              sekurang-kurangnya untuk 2,5 juta pekerja  tiap pekan.

              ''Rencananya akhir Agustus ini tahap pertama diselesaikan. Sekurang-kurangnya 2,5 juta per
              batch per pekan akan kami lakukan," imbuhnya.

              Dari data yang disampaikan Kemenaker, pemerintah menganggarkan Rp 37,87 triliun dengan
              target  penerima  15.725.232  pekerja  .  Pekerja    yang  akan  menerima  bantuan  adalah  yang
              terdaftar sebagai peserta aktif program jaminan sosal ketenagakerja an BPJS.

              Ida berharap, program BSU dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi yang terdampak
              akibat  pandemi  Covid-19.  "Mudah-mudahan  program  ini  benar-benar  membantu  dan
              pertumbuhan ekonomi kita kembali normal. Kemampuan daya beli teman-teman pekerja  akan
              ada tambahan," tuturnya.

              Direktur Utama BPJS Ketenagakerja an, Agus Susanto, menambahkan data pekerja  penerima
              BSU  diserahkan  ke  Kemenaker  secara  bertahap  untuk  memudahkan  BPJS  Ketenagakerja  an
              melakukan pemantauan dan pengecekan data.

              "T\ijuannya,  dengan  mempertimbangkan  prinsip  kehati-ha-tian,  juga  untuk  memudahkan
              melakukan recheckiiig atau melakukan monitoring atau evaluasi untuk tahap berikutnya agar
              program ini benar benar berjalan dengan baik," ungkapnya.

              Rp 600.000 per Bulan

              Menurut dia, ada 15,7 juta pekerja yang akan menerima bantuan Rp 600.000 per bulan dari
              pemerintah berdasarkan data yang telah divalidasi oleh BPJS Ketenagakerjaan. Mereka adalah
              pekerja  dengan gaji di bawah Rp 5 juta yang statusnya peserta aktif program jaminan sosial
              ketenagakerja an BPJS.

              Sementara  itu,  anggota  Komisi  IX  DPR,  Saleh  Partaonan  Daulay,  mengungkapkan  beberapa
              alasan  bahwa  program BSU  bagi  pekerja   kurang  tepat  sasaran.  Pertama  soal  kriteria  calon
              penerima yang harus peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dia menyatakan, BSU yang menggunakan
              anggaran  negara  seharusnya  tidak  hanya  dibatasi  pada  buruh  yang  terdaftar  di  BPJS
              Ketenakerjaan.

              Kedua,  program  BSU  ditujukan  hanya  bagi  pekerja  formal.  Sedangkan  menurut  data  BPS,
              setidaknya ada 70,49juta pekerja informal di Indonesia. *'Bagaimana yang kerja nya sopir siang
              malam  angkut  penumpang  antarkota  antarprovinsi  yang  sekarang  terdampak  karena  orang
              nggak  mau  pindah  dari  satu  kota  ke  kota  lain.  Bagaimana  dengan  petani,  nelayan,  buruh
              bangunan, tukang cukur, pedagang asongan," tandasnya.

              Politikus  dari  Fraksi  PAN  itu  juga  mempertanyakan  nasib  pekerja  yang  sebelumnya  menjadi
              anggota  BPJS  Ketenagakerjaan,  namun  karena  terkena  PHK  di  tengah  pandemi  Covid-19
              sehingga teipaksa keluar dari keanggotaan. (J22,H28-25)















                                                           982
   978   979   980   981   982   983   984   985   986   987   988