Page 997 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 997

Awalnya  pemerintah  berjanji  akan  mencabut  klaster  ketenagakerjaan,  lalu  menyatakan  akan
              menunda membahas dan sekarang malah ingin mendahulukan pembahasannya.
              Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini menilai pemerintah gamang menyikapi dinamika aspirasi yang
              disampaikan masyarakat, baik yang mewakili kepentingan para pekerja maupun kepentingan
              pengusaha.

              Terkesan jika tekanan dari kalangan pekerja menguat, Pemerintah langsung menyatakan akan
              mengeluarkan klaster ketenagakerjaan dari  RUU Cipta Kerja  tersebut.

              Tapi jika tekanan dari kalangan pengusaha menguat maka klaster itu kembali diajukan untuk
              dibahas.

              "Sikap  PKS  tegas.  Kami  ingin  isi  RUU  Omnibus  Law  ini  dapat  melindungi  hak-hak  pekerja
              sebagaimana  yang  sudah  diatur  dalam  Undang-Undang  Nomor.  13/2013  tentang
              Ketenagakerjaan," kata Mulyanto kepada wartawan, Kamis (27/8/2020).

              "Isi  ketentuan  Undang-Undang  kami  anggap  sudah  cukup  adil  mengakomodasi  kepentingan
              pihak  terkait.  Undang-Undang  ni  sudah  25  kali  dikaji  melalui  judicial  review  di  Mahkamah
              Konstitusi," imbuh  Mulyanto  .

              Mulyanto  menambahkan,  PKS  menyambut  baik  butir-butir  kesepakatan  yang  dihasilkan  Tim
              Perumus  RUU Cipta Kerja  antara DPR dan berbagai organisasi Serikat Pekerja.

              Mulyanto berharap hasil kesepakatan ini dapat ditindaklanjuti menjadi butir-butir DIM (Daftar
              Inventarisasi Masalah) berbagai fraksi terkait Klaster Ketenagakerjaan RUU Cipta Kerja.

              Sebelumnya,  PKS  beberapa  kali  berdialog  dan menerima  aspirasi  berbagai  organisasi  serikat
              pekerja terkait pembahasan klaster ketenagakerjaan ini.

              Dari berbagai pertemuan itu PKS menangkap aspirasi yang sama yaitu aturan dalam  RUU Cipta
              Kerja  jangan terlalu memanjakan pihak pengusaha tapi menghilangkan hak-hak pekerja.
              Kalangan serikat pekerja setuju iklim usaha perlu diatur dengan lebih baik.


              Tapi penetapan aturan baru itu harus dibuat dengan mendengar aspirasi dari berbagai kalangan.
              Untuk  mengawal  aspirasi  tersebut  PKS  mengajak  semua  serikat  pekerja  memantau  setiap
              pembahasan  di  DPR.  PKS  bersama  serikat  pekerja  akan  terus  mengkritisi  pembahasan  RUU
              omnibus law ini.

              "PKS meminta kepada teman-teman serikat pekerja harus terus mencermati secara seksama
              dinamika pembahasan klaster ketenagakerjaan dalam  RUU Cipta Kerja  ini. Pembahasan ini
              harus terus dikawal dan dipelototi," kata  Mulyanto  ..



















                                                           996
   992   993   994   995   996   997   998   999   1000   1001   1002