Page 250 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2020
P. 250
Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan,
penyaluran bantuan melalui kepesertaan BPJS-TK merupakan hal yang baru. Bahkan mulanya,
BPJS-TK tidak memiliki data rekening seluruh pekerja dan buruh yang menjadi peserta.
"Sekarang sudah hampir 14 juta karyawan yang terdaftar di BPJS-TK yang tadinya belum ada
data rekening, sekarang sudah ada," ujar Budi dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Jumat
(28/8).
PENCAIRAN SUBSIDI GAJI RP 600 RIBU DIKEBUT
Sampai saat ini sudah ada 14 juta rekening karyawan yang terdata oleh BPJS Ketenagakerjaan,
dari target 15,7 juta penerima subsidi gaji. Data rekening ini dikumpulkan oleh BPJS-TK dalam
waktu 10 hari melalui masing-ma-sing perusahaan yang menaungi para pekerja dan buruh.
Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan,
penyaluran bantuan melalui kepesertaan BPJS-TK merupakan hal yang baru. Bahkan mulanya,
BPJS-TK tidak memiliki data rekening seluruh pekerja dan buruh yang menjadi peserta.
"Sekarang sudah hampir 14 juta karyawan yang terdaftar di BPJS-TK yang tadinya belum ada
data rekening, sekarang sudah ada," ujar Budi dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Jumat
(28/8).
Budi menyebutkan, seluruh data rekening pekerja ini akan dimanfaatkan kembali oleh
pemerintah untuk pelaksanaan program-program pada masa depan. Menurut dia, penyerahan
bantuan secara langsung melalui rekening penerima merupakan skema yang sangat transparan.
"Bayangkan kesempatan ini Kita beruntung karena kita dapat data norek (nomor rekening) 14
juta kaiyawan dalam jangka waktu kurang dari 10 hari," kata dia.
Pencairan bantuan subsidi kepada pekerja dengan gaji kurang dari Rp 5 juta per bulan mulai
dilakukan Kamis (27/8). Namun, pencairan akan dilakukan bertahap karena validasi data
penerima belum seluruhnya rampung.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah menjelaskan, bantuan akan ditransfer langsung ke
rekening pekerja yang berada di bank-bank milik pemerintah (Him-bara). Penyaluran subsidi
gaji, kata dia, akan diberikan sebesar Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan dengan total
Rp 2,4 juta.
"Dicairkannya dalam dua tahap, masing-masing sebesar Rp 1,2 juta sekali pencairan," kata Ida.
Namun, sejumlah pedagang kecil mempertanyakan kebijakan pemerintah memberikan bantuan
subsidi gaji ini. Bagi Harno (40 tahun), pedagang gorengan di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta
Selatan, tak masalah jika ia tak mendapat subsidi. Ia masih bisa mencukupi kebutuhan keluarga
kendati penjualan menurun sampai 50 persen sejak pandemi Covid-19.
"Tapi, kalau yang menganggur kan susah tidak ada uang sama sekali. Seharusnya, mereka yang
diberi bantuan," ujar dia.
Iwan (24 tahun), pedagang kelontong, juga di Pejaten, mengaku berharap mendapatkan
bantuan serupa. Sebab, ia juga berpenghasilan kurang dari Rp 5 juta. Terlebih, penjualannya
menurun 50 persen sejak pandemi Covid-19.
"Seharusnya pemerintah adil, dong. Kalau pekerja kantoran dikasih, orang jualan seperti saya
juga dikasih lah," kata Iwan.
249