Page 356 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2020
P. 356

usaha. Lewat RUU ini, biaya produksi lebih murah bagi dunia usaha dalam rangka menjalankan
              aktivitas usahanya, hingga bagaimana soal pemangkasan perizinan.
              "Endingnya sebetulnya adalah undang-undang ini bagaimana untuk menghadirkan mensupport
              pengusaha  membuat  suasana  punya  usaha  bisa  bertahan.  Kemudian  investasi  bisa  tumbuh
              kembangnya  tentu  saja  ada  pertumbuhan  ekonomi  dari  pertumbuhan  ekonomi  harapan
              pemerintah  adalah  bagaimana  menciptakan  lapangan  pekerjaan,"  kata  dia  dalam  webinar  di
              Jakarta  , Jumat (28/8).

              Dia mengatakan, ketika semua yang diharapkan dalam RUU Cipta Kerja berjalan, maka serikat
              pekerja harus berperan. Agar ketika investasi tumbuh,kemudian ekonomi juga tumbuh, namun
              tidak mengabaikan soal perlindungan dan juga soal kesejahteraan daripada para pekerja.

              "Makanya kami harapkan itu gas dan rem nya itu imbang itu ya. Yang dimaksud gas oleh kami
              itu  adalah  soal  investasi  dan  pertumbuhan  ekonomi,  dan  remnya  itu  perlindungan  dan
              kesejahteraan pekerja," imbuhnya.
              Menurut dia, tidak ada serikat pekerja maupun serikat buruh yang tidak setuju jika perjanjian
              investasi dipermudah. Kemudian pangkas birokrasi supaya perizinan-perizinan dunia usaha lebih
              murah.

              "Tidak  ada  serikat  pekerja,  serikat  buruh  yang  kemudian  tidak  setuju  soal  ini.  Karena  apa
              birokrasi yang panjang kemudian perizinan yang panjang kemudian bahkan keluhan-keluhan
              temen-temen pengusaha dalam mengurus izin itu tidak ada batas waktu kapan bisa selesai dan
              bisa  cost-nya  tinggi  tentu  ini  mengurangi  kemampuan  pengusaha  untuk  memberikan
              kesejahteraan kepada kami selaku para pekerja," jelas dia.

              Di sisi lain para serikat buruh juga tidak menginginkan terjadi bencana demografi. Sebab apa
              dengan pengangguran tinggi tentu akan terjadi potensi kerawanan baik sosial, ekonomi, politik
              dan keamanan. "Ini tentu situasi tidak kami harapkan."
              Ristadi memastikan tidak ada satupun serikat pekerja ataupun serikat buruh yang menolak RUU
              Cipta Kerja. Pernyataan ini sekaligus meluruskan melihat masih adanya pihak menolak RUU yang
              sedang dibahas di DPR tersebut  "Jadi kalau kemudian ada yang menyatakan serikat pekerja
              pekerja serikat buruh menolak total RUU Cipta kerja saya kira ini perlu diluruskan," kata dia.
              Dia  menyampaikan,  sejatinya  para  serikat  pekerja  dan  buruh  memahami  betul  segala
              kemudahan  yang  diatur  di  dalam  RUU  Cipta  Kerja.  Di  mana  di  dalamnya  mengatur  tentang
              bagaimana soal perizinan lebih cepat, pemangkasan birokrasi dan perlindungan untuk UMKM.

              "Tentu hal seperti ini sama sekali tidak kami tolak," tegasnya. Dia menambahkan, pemerintah
              sendiri sudah membentuk Tim Tripartite dalam pembahasan kluster ketenagakerjaan yang terdiri
              dari  unsur  pemerintah,  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo),  Kamar  Dagang  dan  Industri
              (Kadin), dan serikat pekerja atau serikat buruh.
              Di mana terdapat 6 serikat buruh besar yang terlibat, diantaranya adalah Konfederasi Serikat
              Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Yoris, Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia
              (KSBSI),  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Nasional  (KSPN),  Konfederasi  Sarikat  Buruh  Muslimin
              Indonesia  (KSarbumusi),  Federasi  Serikat  Pekerja  Perkayuan  dan  Perhutanan  Indonesia
              (FKahutindo), dan Federasi Serikat Pekerja Perkebunan Nasional (FSP BUN),  Kemudian DPR
              juga membentuk tim perumus yang terdiri dari perwakilan Badan Legislasi DPR dan Konfederasi
              Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), serta KSPSI AGN.

              [azz].

                Judul               Subsidi Gaji Dikebut, 14 Juta Rekening Karyawan Terdata

                                                           355
   351   352   353   354   355   356   357   358   359   360   361