Page 90 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2021
P. 90

"Semua itu yang bersifat capital expenditure, investasi yang besar dan panjang kita lakukan
              penghentian,”  ujar  Direktur  Utama  PJAA,  Teuku  Sahir  Syahali  dalam  paparan  publik,  Senin
              (30/8/2021).

              "Yang kedua dari sisi OPEC. Pertama dengan karyawan yang dengan sukarela mau dipotong
              gajinya. Dari direksi sampai ke level vice president itu dipotong 20 persen,” ia menambahkan.

              Kemudian, dilakukan efisiensi bagi karyawan outsourcing, serta dan tenaga alih daya diganti
              dengan karyawan tetap yang bersifat service atau operasional.

              Selain itu, Pembangunan Jaya Ancoljuga melakukan efisiensi biaya operasional dengan hanya
              fokus pada biaya dasar atau basic cost. Di antaranya termasuk biaya untuk pengelolaan dan
              perawatan sehingga Ancol sudah dalam keadaan siap jika sewaktu-waktu dapat dibuka dengan
              kapasitas 100 persen.

              "Kemudian beberapa biaya yang wajib kita keluarkan makan ikan makan makanan untuk lumba-
              lumba laut. Kemudian untuk perawatan Taman perawatan Jalan, listrik dan air itu tetap wajib
              kita lakukan,” imbuh Sahir.

              Perseoran juga menunda sejumlah pajak daerah. “Kemudian beberapa pajak daerah kita lakukan
              penundaan dan pemotongan,” ujar dia.

              Kinerja Ancol

              Emiten pengelola taman hiburan Ancol, Dunia Fantasi, dan Sea World itu mencatatkan kerugian
              sebesar Rp 94,86 miliar pada semester pertama 2021. Kerugian ini membaik atau turun 35,19
              persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencatatkan rugi bersih Rp 146,38 miliar.

              Secara keseluruhan, jumlah pendapatan perusahaan pada paruh pertama tahun ini menyusut
              17,05 persen menjadi Rp 210,87 miliar dari semula Rp 254,21 miliar. Segmen usaha yang paling
              terdampak yakni real estate yang semula sebesar Rp 6,39 miliar kini tidak ada sama sekali.

              Selanjutnya  pendapatan  tiket  menyusut  dari  Rp  154,05  miliar  menjadi  Rp  112,47  miliar.
              Sedangkan pendapatan hotel dan hiburan naik menjadi Rp 21,51 miliar dari semula Rp 17,81
              miliar. Total pendapatan lainnya termasuk di dalamnya sewa kios dan pengelolaan perumahan
              juga mengalami kenaikan menjadi Rp 78,23 miliar dari semula Rp 76,32 miliar.

              Pada penutupan perdagangan Senin, 30 Agustus 2021, saham PJAA naik 0,40 persen ke posisi
              Rp 500 per saham. Saham PJAA berada di level tertinggi Rp 500 dan terendah Rp 494 per saham.
              Total frekuensi perdagangan 57 kali dengan volume perdagangan 1.058 dan nilai transaksi Rp
              52,6 juta.






















                                                           89
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95