Page 212 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 April 2021
P. 212

perlu diperhatikan. Ketiga hal tersebut adalah harmonisasi komposisi kabinet, link and match,
              serta koordinasi dan kebijakan satu pintu.
              Dalam  keterangan  tertulis  yang  diterima  redaksi,  Sabtu  (17/4/2021),  Jose  Rizal  menyatakan
              harmonisasi  komposisi  kabinet  merupakan  hal  paling  mendasar  yang  harus  dipersiapkan
              Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang reshuffle kabinet. Salah satunya dengan membuat
              nomenklatur kementerian baru.

              "Sejak awal orde reformasi, komposisi dan nomenklatur kabinet tidak pernah dievaluasi secara
              menyeluruh, apakah masih sesuai dengan dinamika dan tantangan pembangunan atau tidak.
              Setiap presiden terpilih hanya disibukkan dengan calon figur anggota kabinet," ujarnya.

              Jose  Rizal  menyebut  perlunya  reorientasi  dan  restrukturisasi  kabinet  secara  menyeluruh,
              termasuk  membuat  nomenklatur  kementerian  baru.  Nomenklatur  tersebut,  antara  lain
              Kementerian  Koordinator  Produksi  dan  Distribusi,  Kementerian  Industri  dan  Pedagangan
              Internasional,  Kementerian  Pendidikan,  Budaya,  dan  Perluasan  Lapangan  Kerja,  serta
              Kementerian Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani.

              "Kebijakan  harmonisasi  komposisi  kabinet  harus  dilakukan  secara  menyeluruh  dan  tidak
              sebagian-sebagian seperti yang ditetapkan dalam sidang paripurna DPR. Jangan sampai ada
              kesan  pengajuan  merger  dan  pembentukan  kementerian  baru  tidak  by  design,  tetapi  by
              accident," tegasnya.

              Persoalan  link  and  match,  lanjut  Jose  Rizal,  terkait  dengan  tingginya  pengangguran  terdidik
              akibat muatan akademis yang tidak relevan dan kebutuhan dunia kerja. Hal ini terjadi karena
              tidak  terintegrasinya  kementerian  yang  menangani  pendidikan  dengan  kementerian  yang
              menangani perluasan lapangan kerja. Karena itu, untuk menghilangkan isu link and match, maka
              Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan  (Kemdikbud)  seharusnya  digabung  dengan
              Kementerian  Ketenagakerjaan.  Penggabungan  Kemdikbud  dengan  Kementerian  Riset  dan
              Teknologi  (Kemristek)  tetap  meninggalkan  masalah  pendidikan  yang  tidak  relevan  dengan
              kebutuhan dunia kerja.
              Menyinggung masalah koordinasi kabinet, Jose Rizal menyatakan setiap implementasi keputusan
              pemerintah berjalan lambat karena adanya benturan benteng birokrasi. Sebagai contoh, sektor
              kepemudaan yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pemuda dan Olahraga, programnya
              tersebar  di  lebih  dari  20  kementerian/lembaga.  Kemudian,  sektor  UMKM,  program  kerjanya
              tersebar di 17 kementerian, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang ditangani Kemeparekraf,
              programnya tersebar di 17 kementerian/lembaga.

              "Hal ini jelas menciptakan inefisiensi APBN dan tumpang tindih," tegasnya.

              Sumber: BeritaSatu.com.




















                                                           211
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217