Page 151 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2021
P. 151
DORONG INKLUSIVITAS KETENAGAKERJAAN, MENAKER TERIMA PENGHARGAAN
DARI USAID
Suara.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus
berupaya mewujudkan inklusivitas ketenagakerjaan dan kewirausahaan di Indonesia, khususnya
terkait kesetaraan bagi kaum perempuan dan penyandang disabilitas di dunia kerja. Dalam
upayanya tersebut, pemerintah menggandeng berbagai pihak untuk menciptakan ekosistem
ketenagakerjaan dan kewirausahaan yang inklusif.
"Untuk itu, pemerintah menggandeng seluruh potensi yang ada, baik pengusaha, BUMN,
perguruan tinggi, maupun kelompok masyarakat atau civil society organization. Termasuk kerja
sama dengan Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID -Mitra Kunci ini," kata Menteri
Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, saat menjadi keynote speaker Konferensi Inklusivitas, Sebuah
Inisiatif Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan yang Inklusif Mendorong Inklusivitas dan
Pengembangan Jejaring Kerja Sama dengan Dunia Usaha dalam Upaya Reformasi BLK secara
virtual, Rabu (6/10/2021).
Ida Fauziyah mengatakan, untuk mewujudkan ketenagakerjaan yang inflkusif di Indonesia,
pihaknya terus memperkuat dan mendorong implementasi nilai-nilai inklusifitas dari hulu hingga
hilir ketenagakerjaan. Dari hulu, upaya yang dilakukan adalah memberikan akses seluas-luasnya
bagi kelompok rentan seperti pemuda miskin, perempuan, dan penyandang disabilitas untuk
mendapatkan pelatihan skill, meningkatkan skill (up-skilling), ataupun alih keterampilan (re-
skilling).
"Karena dengan penguasaan skill dan kompetensi yang tepat, setiap individu akan memiliki
kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, atau berwirausaha," katanya.
Dia menjelaskan, dalam rangka memperluas akses masyarakat untuk mengikuti pelatihan di BLK
maupun LPK, serta rangka mempraktikkan nilai inklusivitas, pemerintah telah menghapus
pembatasan usia maupun latar belakang pendidikan. Siapapun berhak mengakses pelatihan di
BLK, tanpa ada batasan usia dan syarat pendidikan formal. Begitupun bagi perempuan dan
penyandang disabilitas juga memiliki akses yang sama.
"Semua langkah ini, adalah bagian dari transformasi BLK yang merupakan salah satu program
prioritas kami, untuk mencetak SDM yang kompeten dan berdaya saing, serta sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja melalui pelatihan vokasi," kata Ida.
Pada sisi hilir, lanjut Ida, upaya yang dilakukan yaitu mewujudkan pasar kerja yang inklusif.
Upaya ini dilakukan dengan memperkuat partisipasi tenaga kerja perempuan dan disabilitas
dalam dunia usaha dan industri (DUDI) dan kewirausahaan.
Bahkan, Pemerintah Indonesia mengangkat isu pasar kerja yang inkusif (inclusive labour market)
ini sebagai salah satu isu utama dalam Employment Working Group (EWG) G20, di mana
Indonesia menjadi Presidensi KTT G20 di tahun 2022.
"Jadi, isu prioritas Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022 yang kedua adalah inclusive
labour market, pasar kerja inklusif, dengan meningkatkan partisipasi tenaga kerja disabilitas
dalam Dunia Usaha dan Industri dan kewirausahaan," ujarnya.
Atas berbagai upaya mewujudkan inklusivitas ketenagakerjaan ini, dalam konferensi secara
virtual tersebut, Menaker Ida Fauziyah menerima penghargaan dari USAID yang disampaikan
oleh Wakil Dubes AS untuk Indonesia, Michael F. Kleine. Penghargaan diberikan terkait komitmen
Kemnaker dan kolaborasi Kemnaker dengan USAID dalam mendorong ketenagakerjaan dan
kewirausahaan inklusif, terutama untuk tenaga kerja perempuan dan disabilitas.
150

