Page 259 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 259

Ringkasan

              Puluhan buruh pekerja tergabung dalam Forum Komunikasi Buruh Bersatu DIY-Jateng (FKBB)
              DIY/Jateng menyampaikan aspirasi ke DPRD DIY, bertepatan dengan peringatan Hari Buruh se-
              Dunia atau May Day, pada 1 Mei 2021. Dalam sarasehan di halaman DPRD DIY, dibahas berbagai
              hal yang menyangkut kesejahteraan buruh, terutama di DIY dan Jateng, termasuk persoalan
              Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para buruh.



              PERSOALAN THR BURUH, INI PENJELASAN DPRD DIY

              Yogyakarta: Puluhan buruh pekerja tergabung dalam Forum Komunikasi Buruh Bersatu DIY-
              Jateng (FKBB) DIY/Jateng menyampaikan aspirasi ke DPRD DIY, bertepatan dengan peringatan
              Hari Buruh se-Dunia atau May Day, pada 1 Mei 2021.
              Dalam sarasehan di halaman DPRD DIY, dibahas berbagai hal yang menyangkut kesejahteraan
              buruh, terutama di DIY dan Jateng, termasuk persoalan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para
              buruh.

              "Dan yang saat ini mendesak ialah Kewajiban pengusaha membayar Tunjangan Hari Raya (THR)
              juga dilemahkan melalui Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/6/HI.00.01/V/2020
              yang membolehkan adanya pembayaran THR secara dicicil pada tahun lalu. Menjelang Idul Fitri
              2021,  Kementerian  Ketenagakerjaan  kembali  mengeluarkan  Surat  Edaran  Nomor
              M/6/HK.04/IV/2021  yang  masih  bermasalah  karena  tidak  memberikan  tolak  ukur
              ketidakmampuan keuangan perusahaan," Waljid Budi Lestarianto, Koordinator Umum Aksi Hari
              Buruh Pekerja Forum Komunikasi Buruh Bersatu (FKBB) DIY, di DPRD DIY, Sabtu, (1/5/2021).

              Menanggapi permasalahan yang disampaikan para buruh, Ketua DPRD DIY, Nuryadi mengatakan
              bahwa persoalan Tunjangan Hari Raya atau THR adalah persoalan klasik yang terjadi tiap tahun.

              "Sebenarnya hal tersebut tidak perlu terjadi jika perusahan tersebut mampu mengatur keuangan
              dengan  baik.  Artinya  bahwa  ada  11  bulan  yang  dapat  dipakai  untuk  persiapan  THR  para
              pekerjanya, jadi kita harus melihat semua sisi dalam masalah ketenagakerjaan ini," kata Nuryadi.

              DPRD juga akan tetap melakukan pengawasan sesuai fungsinya kepada pihak eksekutif dalam
              hal ini Dinas Tenaga kerja, sehingga mekanismenya bisa berjalan dengan baik.

              Dalam  dialog  dengan  Ketua  DPRD  DIY,  Nuryadi,  Ketua  Bapemperda  DPRD  DIY,  Yuni  Satia
              Rahayu,  dan  Kepala  Disnakertrans  DIY,  Aria  Nugrahadi,  para  buruh  pekerja  juga  menyoroti
              kegagalan pemerintah dalam melindungi kaum buruh dan rakyatnya sepanjang setahun lebih
              pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia.

              "Sikap pemerintah yang meremehkan di awal-awal pandemi, membuat krisis kesehatan terburuk
              dalam seratus tahun terakhir merembet ke segala sendi kehidupan, karena pemerintah tidak
              memilik skala prioritas yang jelas, bimbang, antara fokus menanggulangi pandemi atau menjaga
              ekonomi tetap tumbuh. Dan kita tidak mendapatkan keduanya," kata Waljid.

              Di  akhir  sarasehan,  Waljid  juga  mengemukakan  bahwa  FKBB  DIY  JATENG  mendukung
              pengungkapan  dugaan  kasus  korupsi  dalam  pengelolaan  keuangan  dan  dana  investasi  BPJS
              Ketenagakerjaan yang mencapai Rp20 triliun.

              "Jangan sampai sistem jaminan sosial nasional runtuh karena perilaku korupsi para pejabatnya.
              FKBB DIY-Jateng pun mendorong agar pemerintah terus memberi perlindungan rakyat dalam
              menghadapi pandemi lewat bantuan sosial dan jaminan atas vaksinasi gratis, khusunya pekerja
              sektor padat karya karena rentan penyebaran," tegasnya Dalam peringatan May Day, 1 Mei 2021

                                                           258
   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264