Page 52 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 AGUSTUS 2019
P. 52

Title          KARTU PRA KERJA JOKOWI BAKAL AMPUH GENJOT KUALITAS PENCARI KERJA?
               Media Name     detik.com
               Pub. Date      21 Agustus 2019
                              https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/4674575/kartu-pra-kerj a-jokowi-bakal-
               Page/URL
                              ampuh-genjot-kualitas-pencari-kerja
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive











               Jakarta - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) di periode kedua berencana menggenjot
               kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu programnya adalah memberikan
               kartu pra kerja.

               Kartu pra kerja merupakan program yang diperuntukkan bagi para pencari kerja
               baru dan korban PHK untuk mendapatkan keterampilan baru dengan pelatihan.
               Lantas apakah kartu pra kerja ini mampu meningkatkan kualitas tenaga kerja?
               Pengamat Ketenagakerjaan Aloysius Uwiyono menyambut baik kartu pra kerja.
               Menurutnya pelatihan tenaga kerja yang terdapat dalam program ini sangat
               dibutuhkan. Terlebih lagi di era kemajuan teknologi dengan beragam otomatisasi
               yang menuntut adanya keterampilan baru.

               "Ya saya rasa bagus ya, saya rasa itu masalahnya, pemberian pelatihan yang sesuai
               dengan jenis pekerjaan yang baru itu. Mereka (tenaga kerja) dapat pelatihan maka
               menunjang untuk pekerjaan yang akan datang," kata Aloysius kepada detikFinance ,
               Rabu (21/8/2019).

               Menurut Aloysius, kartu pra kerja ini lebih cocok digunakan untuk para pencari kerja
               yang sebelumnya sudah bekerja dan membutuhkan keterampilan baru. Pasalnya,
               kebanyakan yang terputus kerja merupakan korban dari keterampilan baru.

               "Mereka yang kena PHK itu korban otomatisasi, diberikan kartunya dan dilatih untuk
               pekerjaan yang akan datang dengan penambahan keterampilan, itu sangat
               membantu bagi mereka," ujar Aloysius.

               Namun, menurut Peneliti INDEF Bhima Yudhistira masalah kurangnya keterampilan
               tenaga kerja ada di dasar institusi pendidikannya. Menurutnya, institusi pendidikan
               kurang mampu menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga
               kerja.

               "Ada problem yang lebih mendasar yaitu institusi pendidikan belum mampu
               menciptakan lulusan dengan skill yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga




                                                       Page 51 of 113.
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57