Page 11 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2021
P. 11

Nantinya,  BSU  akan  diatur  dalam  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  (Permenaker)  yang
              menetapkan Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Upah/Upah Bagi Pekerja
              Buruh Dalam Penanganan Dampak Corona Virus Disease (Covid-19) dan PPKM Tahun 2021.

              Berikut ini adalah sejumlah fakta mengenai bantuan subsidi upah ini.

              1. Diharapkan dongkrak daya beli pekerja dan cegah PHK

              Ida  berharap  pemberian  BSU  mampu  meningkatkan  daya  beli  dan  menjaga  tingkat
              kesejahteraan  pekerja  dan  buruh.  Dengan  adanya  bantuan  ini  ini,  Ia  juga  berharap  beban
              perusahaan dapat berkurang.

              Dengan  demikian,  pengusaha  dan  pekerja  atau  buruh  dapat  terus  melakukan  dialog  sosial
              bipartit guna mencari solusi bersama di tengah pandemi.

              "Melalui BSU ini, kita berharap hubungan industrial yang harmonis dan kondusif di perusahaan
              terjaga. Sehingga sekali lagi, PHK dapat terhindarkan," kata Ida.

              2. Jumlah penerima

              Jumlah calon penerima BSU diestimasi mencapai kurang lebih 8 juta orang. "Jumlah ini masih
              berupa estimasi mengingat proses screening data yang sesuai dengan kriteria di atas masih
              dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan," tutur Ida.
              3. Besaran BSU dan kebutuhan anggaran

              Besaran BSU yang diberikan kepada pekerja/buruh sebesar Rp 1 Juta diberikan sekaligus melalui
              transfer bank. Dengan demikian, kebutuhan anggaran untuk program ini adalah sekitar Rp 8
              triliun.

              "Sekali  lagi  saya  tekankan  bahwa  BSU  merupakan  bentuk  kepedulian  pemerintah  terhadap
              pekerja dan pengusaha di masa sulit akibat pandemi Covid-19," kata Ida.

              4. Kriteria penerima BSU

              kriteria pekerja atau buruh yang mendapat BSU, antara lain Warga Negara Indonesia (WNI),
              berstatus sebagai pekerja atau buruh penerima Upah, serta terdaftar sebagai peserta jaminan
              sosial tenaga kerja yang masih aktif di BPJS Ketenagakerjaan.

              "BPJS  Ketenagakerjaan  dipilih  sebagai  sumber  data,  mengingat  saat  ini  data  BPJS
              Ketenagakerjaan dinilai paling akurat dan lengkap," kata Ida.

              Kriteria lainnya adalah pekerja/buruh calon penerima BSU berada di Zona PPKM IV sesuai dengan
              Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2021 jo Nomor 23 Tahun 2021.
              Syarat lainnya adalah penerima harus merupakan peserta yang membayar iuran dengan besaran
              iuran yang dihitung berdasarkan upah di bawah Rp 3,5 juta, sesuai upah terakhir yang dilaporkan
              Pemberi Kerja kepada BPJS Ketenagakerjaan.

              "Dalam  hal  pekerja  bekerja  di  wilayah  PPKM  yang  UMK-nya  di  atas  Rp  3,5  juta  maka
              menggunakan UMK sebagai batasan kriteria upah," kata Menaker Ida.

              Kriteria terakhir penerima subsidi upah adalah pekerja atau buruh pada sektor yang terdampak
              PPKM antara lain industri barang konsumsi, perdagangan dan jasa (kecuali jasa Pendidikan dan
              Kesehatan), transportasi, aneka industri, properti dan real estate.




                                                           10
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16