Page 70 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 SEPTEMBER 2020
P. 70

DOSEN UGM: RUU CIPTAKER DONGKRAK UMKM DI SEKTOR PARIWISATA

              Jakarta -  Peneliti pariwisata dan dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM) Muhammad Baiquni
              mengatakan,  RUU  Cipta  Kerja  (Ciptaker)  dapat mendongkrak  perekonomian  UMKM  di  sektor
              pariwisata.

              Menurutnya, kendala saat ini yang tengah dihadapi oleh UMKM di sektor pariwisata adalah soal
              kemudahan  untuk  mendapatkan  modal,  terutama  untuk  mengembangkan  pariwisata  lokal di
              daerah.

              Kata dia, dengan dimudahkannya izin akan menjadi stimulus untuk mendatangkan modal atau
              investasi sebagai mitra yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM disektor pariwisata tersebut.

              "Saya kira pertama, UMKM pariwisata harus dikuatkan, kan banyak sekali, kekuatan masyarakat
              yang sebenarnya butuh pendampingan, manajemen, dan juga pendanaan," kata Baiquni saat
              dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (31/8/2020).

              Menurut Baiquni, sektor pariwisata saat ini sangat liberal, banyak aset yang akhirnya dimiliki oleh
              pihak swasta. Sehingga peran dari UMKM kian tergeser.

              Karenanya, RUU Ciptaker menjadi paradigma baru sebagai aturan yang tidak hanya mengatur
              berjalannya investasi, tetapi juga fokus mengatur pada nasib pekerja, dan tata ruang.

              "Ciptaker itu menata orang, ruang, dan uang, orang itu yang kerja, di naskah akademik itu RUU
              tata ruang, ada sumber daya, lalu kebijakan investasi, jadi tiga hal ini dipadukan dalam sebuah
              RUU ciptaker," kata dia.

              Baiquni menjelaskan, sektor pariwisata saat ini malah melebarkan kesenjangan ekonomi antara
              investor dengan UMKM atau pengusaha kecil di sektor pariwisata.

              "Jadi ini dibangun paradigma baru, jadi kita mencatat kalau  bisnis as usual  yang terjadi saat ini
              itu melebarkan kesenjangan tapi kalau kita gunakan paradigma baru, yaitu rasio ekonomi dan
              ekologi dan memperhatikan ekosistem. Artinya setiap investasi memperhatikan ssitemnya maka
              ruang tadi akan punya nilai tambah," tuturnya.

              "Jadi tidak hanya uang yang tumbuh tetapi ruang dan ekosistemnya itu lestari dan manusianya
              itu sejahtera, itu idealnya, maka dibutuhkan satu paradigma baru," lanjutnya.
              Dia menyebut dengan RUU Ciptaker, Pemerintah diharap dapat mengatur berjalannya investasi
              lebih baik. Kata dia, jangan sampai investor justru mengusai banyak aset, dan mengorbankan
              UMKM seperti yang terjadi saat ini.

              Kata dia, hubungan antara investor dan UMKM atau pengusaha kecil adalah mitra bisnis. Menurut
              dia,  Pemerintah  melalui  RUU  Ciptaker  ini  secara  implementasi  harus  dapat  melidungi  dan
              menguatkan UMKM di sektor pariwisata tersebut.

              "Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19, ini adalah koreksi terhadap tata pembangunan yang
              selama  ini  kesenjangan  semakin  lebar,  penguasaan  aset,  dan  sumber  alam  dikuasai  oleh
              investor, marjinalisasi adat dan masyarakat setempat," katanya.

              Tak hanya itu, Baiquni mengatakan RUU Ciptaker ini sebagai upaya untuk membangun kekuatan
              sektor pariwisata dari dalam atau  community based tourism  .

              "Pariwisata yang selama ini itu sangat investasi atau sangat liberal, nah ini perlu satu kendali
              yang lebih tepatnya adalah coba bangun kekuatan dari dalam atau  community based tourism
              ," kata dia.


                                                           69
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75