Page 6 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JANUARI 2021
P. 6
Rinciannya, realisasi BSU gelombang 1 adalah 12.293.134 pekerja dengan anggaran Rp
14.751.760.800.000. BSU gelombang 1 untuk periode September-Oktober 2020.
"Kalau dipersentase sudah 99,11%. Yang belum tersalurkan ada 110.762 pekerja," sebutnya.
Lalu untuk BSU gelombang 2, realisasinya adalah 12.244.169 pekerja dengan nilai Rp
14.693.022.800.000. BSU gelombang 2 untuk periode November-Desember.
"Persentasenya lebih kecil, 98,71%. Yang belum tersalurkan 159.727 (pekerja)," tambahnya.
Penyebabnya ada di halaman selanjutnya.
Ida menjelaskan ada 8 penyebab mengapa subsidi gaji tidak tersalurkan mencapai 100%, yang
mana realisasinya hanya 98,91%.
"Kami bisa menjelaskan bahwa penyebab rekening belum tersalurkan, yang pertama ada
duplikasi, ada rekening ganda atau double," kata Ida.
Kemudian yang kedua disebabkan rekening tidak valid, yakni nama yang terdaftar sama tidak
sama.
"Misalnya contoh tulisan namanya Muhammad dan Muhamad, Agus Triyanto Pamungkas tertulis
Agus T Pamungkas, ini menyebabkan menjadi tidak valid.
Penyebab ketiga lantaran rekening ditutup oleh pemilik rekening atau pihak bank karena ada
masalah. Keempat, rekening tidak terdaftar di kliring, yang mana bank penerima tidak ikut dalam
sistem kliring nasional.
Kemudian yang kelima rekening pasif. Ini disebabkan rekening tidak ada transaksi dalam jangka
waktu tertentu. Lalu yang keenam disebabkan rekening tidak sesuai dengan NIK, yang mana
data NIK di bank tidak sesuai dengan data NIK penerima subsidi.
"Kemudian yang ketujuh dibekukan, rekening terblokir, contohnya sedang dalam proses
penggantian kartu chip misalnya," sebut Ida.
Kemudian yang ke delapan adalah cut-off akhir tahun pada tanggal 30 Desember 2020, yang
mana seluruh dana harus kembali ke kas negara.
Terkait poin kedelapan, pihaknya saat ini sedang dalam proses rekonsiliasi data dengan bank
penyalur terkait BSU yang belum tersalurkan per 30 Desember.
Kabar baiknya, subsidi gaji ada kemungkinan dilanjutkan di tahun ini.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Ida Fauziyah mengungkapkan adanya peluang program bantuan subsidi upah/gaji (BSU)
dilanjutkan di 2021.
Namun, keputusan program ini dilanjutkan jika pemerintah melihat bahwa kondisi perekonomian
Indonesia belum normal imbas pandemi virus Corona (COVID-19).
"Saya kira dari kami punya evaluasi, evaluasi kami akan berikan kepada, dikoordinasikan oleh
Kemenko Perekonomian agar jika memang kondisi perekonomian kita belum normal kembali,
saya kira diskusi kami tentang evaluasi program BSU ini kita bisa pertimbangkan untuk dilakukan
kembali di tahun 2021," kata Ida.
Dari sisi APBN 2021, dia menjelaskan Kemnaker memang belum menerima perintah untuk
menyalurkan kembali program BSU.
5