Page 317 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 317

Judul               Ada Bantuan untuk Gaji di Bawah Rp5 Juta, Ekonom: Tidak Tepat
                Nama Media          mediaindonesia.com
                Newstrend           Santunan Pegawai Swasta
                Halaman/URL         https://mediaindonesia.com/read/detail/334491-ada-bantuan-untuk-
                                    gaji-di-bawah-rp5-juta-ekonom-tidak-tepat
                Jurnalis            redaksi
                Tanggal             2020-08-06 16:55:08
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif

              Ringkasan

              Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional,  Erick Thohir ,
              memastikan  bahwa  pemerintah  akan  memberikan    bantuan  gaji    tambahan  kepada  pekerja
              dengan pendapatan tertentu dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai atau BLT. Bantuan tersebut
              adalah bagian dari stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional dalam menanggulangi dampak Covid-
              19.

              Erick menjelaskan bantuan kali ini akan berfokus kepada 13,8 juta pekerja non PNS dan BUMN
              yang aktif terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran di bawah Rp 150.000 per bulan. "Atau
              setara dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan," ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 6
              Agustus 2020.



              ADA BANTUAN UNTUK GAJI DI BAWAH RP5 JUTA, EKONOM: TIDAK TEPAT
              PEMERINTAH diketahui berencana memberikan insentif bantuan kepada pekerja dengan gaji di
              bawah Rp 5 juta per bulan. Adapun total insentif yang diberikan mencapai Rp 2,4 juta orang dan
              mekanisme bentuk bantuan tengah difinalisasi.

              Namun, Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad menilai program bantuan itu tidak tepat sasaran.
              Meski  belum  ada  regulasi  terkait  kebijakan  tersebut,  dia  mengimbau  pemerintah  untuk
              memprioritaskan pekerja yang terkena PHK.

              "Saya  tetap  memprioritaskan  pekerja  yang  terkena  PHK  dan  belum  teregistrasi  Kemnaker
              (Kementerian Ketenagakerjaan). Mereka nyata di depan kita," ujar Tauhid dalam telekonferensi,
              Kamis (6/8).

              Lebih lanjut, dia menyoroti pekerja yang terpaksa dirumahkan tanpa gaji atau habis kontrak
              sebagai  dampak  pandemi  covid-19.  Pekerja  pada  kondisi  ini  dikatakannya  tidak  terdata
              pemerintah  atau  perusahaan.  Belum  lagi  pekerja  di  sektor  informal  yang  semakin
              memprihatikan. Sebab, mereka tidak terdata BPJS Ketenagakerjaan dan skema bantuan sosial
              lainnya.

              "Ini menurut saya perlu dipikirkan. Kalau pun terpaksa, menurut saya batasan Rp 5 juta itu
              terlalu tinggi," pungkas Tauhid.(OL-11).

                                                           316
   312   313   314   315   316   317   318   319   320   321   322