Page 105 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 Februari 2021
P. 105

"Alhamdulillah,  RPP  tersebut  telah  selesai  kami  bahas  dan  disepakati  bersama-sama  antara
              serikat pekerja atau buruh, pengusaha, dan pemerintah. Jadi semua pihak telah dilibatkan," kata
              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, di Jakarta, Selasa (2/2).

              Menaker menegaskan pembahasan RPP UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja sudah
              melibatkan buruh dan pengusaha. Proses ini sudah terjadi sejak UU Cipta Kerja masih berbentuk
              rancangan.

              "Sekali lagi kami tegaskan, penyusunan RUU Cipta Kerja klaster Ketenagakerjaan itu dibahas
              bersama  dalam  Forum  Tripartit  terdiri  dari  pekerja  atau  serikat  buruh,  pengusaha,  dan
              pemerintah sendiri," ujar Menaker.

              Sebagai informasi, terdapat empat RPP UU Cipta Kerja klaster Ketenagakerjaan. Keempat klaster
              itu RPP tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA); RPP tentang Perjanjian Kerja Waktu
              Tertentu (PKWT), Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, serta Pemutusan Hubungan Kerja;
              RPP  tentang  Pengupahan;  dan  RPP  tentang  Penyelenggaraan  Program  Jaminan  Kehilangan
              Pekerjaan.

              Menaker menuturkan, keempat RPP tersebut selanjutnya di- pada portal resmi UU Cipta Kerja.
              Tahapan berikutnya adalah merapikan untuk menghindari kesalahan-kesalahan kata dan juga
              rujukan.
              Dia mengungkapkan pihaknya akan serahkan kembali kepada Sekretariat Negara untuk proses
              penetapan  oleh Presiden  Joko  Widodo.  Pihaknya  optimistis  RPP tersebut  akan selesai  sesuai
              dengan jadwal.

              "Kami optimistis kita bisa menyelesaikan keempat Rancangan Peraturan Pemerintah ini sesuai
              dengan jadwal yang ditetapkan," ucapnya.

              Sementara  itu,  Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia,  Said  Iqbal  mengklaim  tidak
              pernah dan tidak akan terlibat dalam pembahasan RPP terkait dengan UU Cipta Kerja. Pasalnya,
              KSPI  sedang  melakukan  ke  Mahkamah  Konstitusi  terkait  UU  Cipta  Kerja,  khususnya  klaster
              ketenagakerjaan.

              Dia menyatakan dalam RPP tersebut memuat pertentangan salah satunya terkait pesangon. RPP
              tersebut menyatakan pemberi kerja bisa membayarkan pesangon lebih rendah dari UU Cpta
              Kerja apabila perusahaan merugi.

              "Buruh  Indonesia  tetap  akan  melanjutkan  aksi  lapangan  dan  aksi  virtual,  guna  meminta
              Mahkamah  Konstitusi  mencabut  atau  membatalkan  UU  Cipta  Kerja  khususnya  klaster
              ketenagakerjaan," katanya. n.






















                                                           104
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110