Page 4 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 SEPTEMBER 2020
P. 4
Terpisah, Kepala Kantor BP Jamsostek Makassar Dodit Isdiyono mengatakan, pihaknya terus
mendorong perusahaan untuk melaporkan data pekerjanya yang masuk kategori penerima BSU.
Batasnya sampai dengan Senin, 15 September.
Targetnya tahap ketiga ini datanya sudah masuk ke Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker)
pada pekan ini.
"Angkanya (data) kami cek dulu ya. Terkait pencairan kan domainnya Kemnaker," singkatnya.
Sesuai petunjuk teknis pencairan BSU, Kemnaker juga melakukan pemeriksaan ulang terhadap
data calon penerima BSU.
Beberapa kendala dihadapi, selain ketidaksesuaian kriteria dengan Permenaker 14/2020. Juga
adanya beberapa kesalahan dalam rekening penerima.
Seperti duplikasi rekening, rekening sudah tutup, rekening pasif, rekening tidak valid, rekening
telah dibekukan, hingga rekening tidak sesuai dengan NIK.
Sekretaris Apindo Sulsel, Yusran Ib Hemald mengatakan, proses pendataan penerimaan BSU
memang betul-betul selektif. Itulah yang membuat penyalurannya belum masif.
"Pendataan harus diperhatikan betul-betul sudah valid. Tidak boleh ada salah sedikit pun,"
katanya.
Misalnya nama penerima BSU harus sesuai dengan nama yang didaftar, KTP, rekening, hingga
kartu tenaga kerjanya. "Misalnya beda penulisan nama (Deby) didaftar tetapi di identitasnya
(Dheby). Itu tidak bisa. Meskipun orangnya memang sama," terangnya.
Banyak Masalah
Dalam keterangan tertulisnya Direktur Utama BP-Jamsostek Agus Susanto mengatakan, selama
pencairan tahap 2 ditemui 1,6 juta rekening pekerja penerima BSU bermasalah atau tidak valid.
Sehingga nomor tersebut dikembalikan ke perusahaan untuk dilakukan perbaikan.
Pemerintah menargetkan pada tahap dua bisa menyalurkan BSU terhadap 3 juta rekening
penerima. Karenanya pengumpulan data nomor rekening penerima upah pun akan diperpanjang
hingga 15 September. "Kami terus mendorong perusahaan atau pemberi kerja segera
menyampaikan data nomor rekening peserta yang memenuhi persyaratan," tegasnya.
Di sisi lain, ia mengimbau kepada masyarakat pekerja agar selalu waspada terhadap munculnya
potensi penipuan hingga pencurian data. "Kami mendapati ada upaya pencurian data via media
sosial dengan menggunakan akun palsu yang mengatasnamakan BPJamsostek. Saya tegaskan
syarat penerima BSU mutlak berdasarkan kriteria dari Permenaker 14 tahun 2020," imbuhnya.
HRD Aktif
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah penerima BSU tahap pertama
tersalurkan ke 2.310.974 pekerja. Jumlah itu merepresentasikan 92,44 persen dari total
penerima BSU tahap pertama yaitu sebesar 2,5 juta pekerja.
"Pada penyaluran subsidi gaji/upah tahap I, jumlah rekening yang tidak dapat disalurkan
sebanyak l5.659 rekening penerima. Adapun rekening dalam proses penyaluran 173.367
penerima," kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.
Ia juga meminta agar pemberi perusahaan proaktif membantu pekerja dalam proses pencairan
subsidi gaji Rp600 ribu. "Bangun komunikasi dan dialog dengan para pekerja agar karyawan
mendapatkan hak subsidi gaji," sambungnya.
3