Page 158 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2020
P. 158

Ketua  Bidang  Publikasi  IGI,  Abdul  Halim  Rahmat  menjelaskan,  pihaknya  menyambut  baik
              rencana tersebut.


              ISU RENCANA GURU HONORER DAPAT SUBSIDI GAJI RP 2,4 JUTA, IGI: KITA
              APRESIASI WALAUPUN BELUM PASTI

              Ikatan  Guru  Indonesia  (IGI)    ikut  berkomentar  terkait  rencana  pemerintah  yang  akan
              mengucurkan bantuan  subsidi gaji  sebesar Rp 2,4 juta untuk  guru honorer  .
              Ketua  Bidang  Publikasi  IGI,  Abdul  Halim  Rahmat  menjelaskan,  pihaknya  menyambut  baik
              rencana tersebut.

              Hal  ini  tidak  lepas  dari  kawan-kawan    guru  honorer    yang  tidak  terdaftar  di  BPJS
              Ketenagakerjaan, sehingga tidak akan tersentuh oleh program Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau
              subsidi gaji  Rp 600.000.

              "Kita apresiasi jika guru honorer akan dimasukkan sebagai penerima subsidi dari pemerintah
              saat ini, walaupun ini masih belum pasti," katanya kepada  Tribunnews  , Selasa (25/8/2020).

              Namun demikian, Rahmat menegaskan perlu dipertanyakan  guru honorer  mana yang akan
              mendapatkan subsidi tersebut.
              Ia menyebut ada dua golongan  guru honorer  yang paling terdampak dari pancemi Covid-19
              sekarang ini.

              "Pertama  guru honorer  itu ada yang di sekolah swasta (guru tetap yayasan/GTY dan guru tidak
              tetap/GTT)."  "Kedua di sekolah negeri ada  guru honorer  yang diangkat dengan SK Kadis/Kepala
              Daerah dan  guru honorer  yang hanya pakai SK Kepsek," beber Rahmat.

              Rahmat menyebut saat pandemi Covid-19, ada GTT itu ada yang sampai dirumahkan dan tidak
              mendapat gaji dari sekolahnya karena pemasukan sekolah macet.

              Demikian juga dengan  guru honorer  yang hanya mengantongi SK Kepsek.

              "Ada yang hanya digaji separuh dari biasanya hingga tak digaji, karena sekolah tak berjalan
              normal seperti biasanya."  "Ini yang perlu diperhatikan pemerintah terutama Kemdikbud dalam
              mendata. Jangan sampai salah sasaran," tegas Rahmat.

              Oleh karena itu, Rahmat meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan masalah di atas.

              Sehingga tidak ada kejadian  guru honorer  yang berhak mendapatkan bantuan hanya masalah
              tidak memenuhi syarat administrasi.
              "Perlu diketahui, bahwa tidak semua  guru honorer  terdata di dapodik (data pokok pendidikan).

              Juga  tidak  semua    guru  honorer    mempunyai  NUPTK  (Nomor  Unik  Pendidik  dan  Tenaga
              Kependidikan)."    "Karena  untuk  mendapatkannya  harus  memenuhi  persyaratan,  punya  SK
              Pemda. Dan ratusan ribu  guru honorer  yang bertugas di sekolah negeri tak punya SK Pemda,"
              kata Rahmat menyarankan.

              Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, pegawai honorer juga akan
              mendapatkan  subsidi gaji  sebesar Rp 2,4 juta.

              Bendahara  Negara  itu  menjelaskan,  saat  ini  Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan
              (Kemendikbud)  serta  Kementerian  Pendayagunaan  Aparatur  Negara  dan  Reformasi  Birokrasi

                                                           157
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163