Page 60 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 APRIL 2021
P. 60

PEMBAYARAN THR JADI DILEMA PENGUSAHA

              Para pengusaha yang ada di Kota Cimahi kini harus menerima kenyataan bahwa Tunjangan Hari
              Raya  (THR)  tahun  2021  harus  dibayar  secara  penuh,  meski  pandemi  Covid-19  masih
              berlangsung.  Tidak  seperti  tahun  lalu,  dimana  perusahaan  masih  diberikan  kebijakan  untuk
              menyicil pembayaran THR.

              Seperti diketahui, kebijakan pembayaran THR tahun ini sudah tertuang dalam Surat Edaran (SE)
              Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Nomor M/6/HK.04/IV /2021 tentang Pelaksanaan Pemberian
              Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan. Dalam surat
              edaran tersebut ditegaskan pula bahwa perusahaan harus membayar THR secara penuh, dan
              dibayarkan paling lama tujuh hari sebelum Hari Raya Idulfitri 2021. Surat tersebut otomatis harus
              dipatuhi oleh pengusaha, maupun kalangan buruh itu sendiri.

              Sekretaris DPK Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Cimahi, Christina Sri Manunggal
              mengatakan, secara umum pihaknya bakal mengikuti kebijakan dari pemerintah. Dimana THR
              tahun  ini  harus  dibayarkan  secara  penuh,  tanpa  bisa  dicicil.  "Ya  kalau  pemerintah  sudah
              memutuskan  begitu,  perusahaan  hanya  bisa  mengikuti,"  kata  Christina  kepada  "GM",  Kamis
              (15/4).

              Diakuinya,  kondisi  iklim  usaha  di  Kota  Cimahi  masih  merasakan  dampak  pandemi  Covid-19,
              dimana aktivitas ekspor ke berbagai negara masih terhambat dengan kebijakan lockdown di
              negara tujuan.

              "Pasar  ekspor  masih  banyak  yang  melaksanakan  lockdown,  karena  kan  tergantung  ekonomi
              dunia. Bisnis masih susah, rata-rata masih di bawah 50 persen," ujarnya.

              Menurut  Christina,  rata-rata  perusahaan  di  Kota  Cimahi  saat  ini  beroperasi  hanya  untuk
              mempertahankan  kelangsungan  perusahaan,  dan  berusaha  agar  gaji  kaiyawan  tetap
              terbayarkan.  "Istilanya,  para  pengusaha  ini  kebanyakan  hanya  mencoba  bertahan  saja,"
              ucapnya.

              Harus dipatuhi

              Di lain pihak, kalangan buruh menyambut baik dengan adanya kebijakan dari pemerintah pusat
              tersebut. Karena menurutnya dengan adanya surat edaran tersebut, kalangan buruh meminta
              pihak pengusaha untuk mengikutinya.

              "Ternyata ada SE Menaker yang intinya THR harus dibayar penuh kepada pekerja dengan masa
              kerja minimal 1 bulan, sehingga hal itu harus dipatuhi oleh pengusaha," terang Ketua Serikat
              Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Cimahi, Edi Suherdi.

              Hanya sayangnya dalam SE tersebut juga muncul klausul apabila perusahaan mengalami dampak
              ekonomi  akibat  pandemi  Covid-19,  maka  pembayaran  THR  bisa  dibicarakan  lagi  agar
              menghasilkan kesepakatan di antara kedua belah pihak (buruh dan pengusaha).

              "Apabila kondisi pandemi Covid-19 ternyata masih mengganggu kegiatan produksi, maka dapat
              dibicarakan atau dialog antara pengusaha dan pekerja terkait pembayaran THR," ujar Edi.

              Sementara itu, Plt. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana menegaskan bahwa pihaknya bakal berkirim
              surat  kepada  perusahaan  sebagai  tindak  lanjut  dari  Surat  Edaran  Menteri  Ketenagakerjaan.
              Pihaknya  meminta  perusahaan  mengikuti  keputusan  tersebut.  "Kita  buat  surat  ke  seluruh
              perusahaan, agar membayar THR mengacu kepada surat tersebut. Berbagai petunjuk dalam
              surat edaran kita lakukan, sehingga perusahaan harus mau mengikuti aturan," imbuhnya. (B.rto)




                                                           59
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65