Page 120 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 DESEMBER 2020
P. 120
Judul Kemnaker Luncurkan Aplikasi SIPRONI untuk Siapkan SDM Berdaya
Saing
Nama Media detik.com
Newstrend Aplikasi SIPRONI
Halaman/URL https://news.detik.com/berita/5280499/kemnaker-luncurkan-aplikasi-
siproni-untuk-siapkan-sdm-berdaya-saing
Jurnalis Abu Ubaidillah
Tanggal 2020-12-03 19:36:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binalattas
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Budi Hartawan (Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemnaker) Dengan
mengukur tingkat produktivitas suatu perusahaan menggunakan SIPRONI, maka akan diperoleh
gambaran kondisi dan kualitas sumber daya manusia (SDM) kita dalam mewujudkan cita-cita
pembangunan, serta dapat melihat sejauh mana kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan
ekonomi
positive - Budi Hartawan (Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemnaker) Serta seiring
dengan itu juga akan meningkatkan produktivitas nasional
positive - Budi Hartawan (Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemnaker)
Implementasi tersebut akan dilakukan dengan teknologi, menggunakan aplikasi yang dinamakan
Sistem Informasi Layanan Produktivitas Terkini (SIPRONI) yang hari ini kita launching
positive - Budi Hartawan (Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemnaker) Agar
peningkatan produktivitas menjadi masif maka diperlukan data-data sektor ketenagakerjaan
untuk dijadikan dasar dalam peningkatan produktivitas agar fokus pada area yang akan
ditingkatkan. Data tersebut disediakan dalam bentuk buku jilid I hasil pengukuran produktivitas
dan daya saing Indonesia
positive - Dita Indah Sari (Staf Khusus Menaker) Inilah pentingnya manajemen HRD bisa
menjadikan produktivitas ini sebagai ukuran memberikan tambahan insentif kepada pekerja
Ringkasan
Kementerian Ketenagakerjaan meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Layanan Produktivitas
Terkini (SIPRONI) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Tujuannya untuk mengidentifikasi secara
cepat kebutuhan peningkatan produktivitas setiap sektor usaha.
119