Page 220 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 AGUSTUS 2021
P. 220

di Masa Pandemi dilaksanakan pada 27 Juli sampai 2 Agutus 2021, melalui wawancara telepon
              (telesurvei).
              Hasilnya  menunjukkan  insentif  yang  diperoleh  setelah  mengikuti  program  kartu  prakerja
              digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar atau pokok, seperti membeli sembako atau bahan
              pangan.

              "Dijawab 86.7 persen dari responden," kata Fajar dalam rilis survei CSIS Peranan Program Kartu
              Prakerja di Masa Pandemi, yang disiarkan secara daring pada Jumat (13/8).

              Kemudian  penerima  insentif  kartu  prakerja  juga  menggunakannya  untuk  membayar  listrik,
              membeli pulsa internet atau paket data. Menurut Fajar, insentif kartu prakerja yang diberikan
              pascapelatihan mampu menjadi buffer atau bantalan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-
              hari.  Survei  CSIS  ini  juga  menemukan,  42,4  persen  responden  menjawab  digunakan  untuk
              menambah modal usaha.

              "Ini terkait pada (tujuan) kartu prakerja dapat memberikan kail daripada memberikan ikan saja,"
              kata Fajar.

              Hal  ini  menurut  Fajar  menarik.  Sebab  dari  2.000  responden,  42,4  persen  (849  responden)
              menjawab menggunakan insentif pascapelatihan itu untuk menggunakan modal usaha.

              "Nah dari penggunaan sebagai modal usaha ini kita lihat hampir setengahnya (47,7 persen dari
              849 responden yang menjawab menggunakan sebagai modal usaha) digunakan untuk membeli
              barang  yang  dijual  kembali.  Dan  29,2  persen  menggunakan  untuk  membeli  barang  sebagai
              bahan produksi seperti tepung untuk membuat adonan roti/kue untuk dijual," jelas Fajar.

              Sementara,  Direktur  Eksekutif  Manajemen  Pelaksana  (PMO)  Program  Kartu  Prakerja,  Denni
              Puspa Purbasari menilai program Prakerja tidak hanya memberikan ikan, tetapi juga kail.
              "Ini program yang juga perlindungan sosial, kalau hanya memberikan uang, mungkin uang akan
              habis  untuk  bayar  listrik/air,  bahan  pangan,  tetapi  untuk  mendapatkan  uang  ini  juga  harus
              belajar dulu, diwajibkan untuk mengambil kail dulu sebelum bisa dapat ikannya," kata Denni.

              Sebelumnya,  pemerintah  melalui  Menteri  Koordinator  Perekonomian  Airlangga  Hartarto  telah
              mengumumkan  menambah  alokasi  anggaran  program  Kartu  Prakerja  sebesar  Rp1,2  triliun,
              sehingga total anggaran untuk 2021 berjumlah total Rp21,2 triliun. Penambahan anggaran Rp1,2
              trilun tersebut termasuk dalam skema paket penambahan Rp10 trilun bantuan PPKM, yang dibagi
              dengan program bantuan subsidi upah (BSU) sebesar Rp8,8 triliun. (chi/jpnn).


























                                                           219
   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225