Page 410 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 AGUSTUS 2021
P. 410
ERICK THOHIR: PEKERJA MIGRAN ADALAH ASET KITA, BUMN SIAP DUKUNG
Menteri BUMN, Erick Thohir menyatakan komitmennya untuk mendorong BUMN mendukung
para pekerja migran Indonesia. Secara langsung, Erick Thohir mengapresiasi langkah Badan
Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bekerjasama dengan Bank BNI untuk
memberikan kemudahan kepada pekerja migran Indonesia melalui program pembebasan biaya
bagi pekerja migran Indonesia mendapatkan fasilitas kredit usaha rakyat dan kredit tanpa
agunan.
"Pekerja migran itu adalah aset kita semua. Oleh karena itu saya antusias sejak awal, saya
memastikan seluruh jajaran di Kementerian BUMN dan tentu perusahaan-perusahaan BUMN
untuk bisa menjadi ekosistem kerjas ama ini," ujar Erick saat menghadiri peluncuran program
pembebasan biaya bagi pekerja migran Indonesia melalui Kredit Usaha Rakyat dan Kredit Tanpa
Agunan di Jakarta.
Menurut Erick, perusahaan-perusahaan milik negara saat ini memberikan dukungan kepada
pekerja migran Indonesia yang salah satunya terlihat pada fasilitas bagi kedatangan pekerja
migran di Angkasa Pura melalui jalur khusus, sehingga pekerja migran Indonesia tidak lagi perlu
menunggu. Kemudian ada juga fasilitas 'lounge' khusus agar mereka tidak diperas oleh oknum-
oknum tak bertanggung jawab.
Menteri BUMN menambahkan bahwa Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan BUMN
tugasnya selalu memberikan dukungan terhadap banyak kementerian atau lembaga negara,
karena pihaknya itu membangun ekosistemnya.
"Dan tentu terus bergulir dengan ide-ide luar biasa yang juga hari ini sama, bagaimana pada
saat pekerja migran Indonesia pergi dijaga, keluarganya ditinggal dijaga, dan InsyaAllah ada
terobosan lagi ke depan bagaimana juga para pekerja migran ke depannya juga bisa
mendapatkan kehidupan yang juga bagus setelah tidak jadi pekerja migran yaitu dengan sistem
yang nanti akan kita diskusikan di kemudian hari," kata Erick Thohir.
Sebelumnya Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani
mengatakan bahwa BP2MI dan bank BNI pada Kamis malam (12/8) meluncurkan program Kredit
Usaha Rakyat dan Kredit Tanpa Agunan yang regulasinya sedang dibahas secara serius.
"Pinjaman ini diberikan justru di awal kepada pekerja migran Indonesia, beda dengan dulu
diberikan di akhir. Jika diberikan di awal maka benar uang yang digunakan oleh pekerja migran
Indonesia benar-benar untuk modal bekerja dan untuk membiaya semua tahapan serta proses
sebelum mereka berangkat ke negara penempatan," kata Benny.
Bunga Rendah Kepala BP2MI itu juga menambahkan, dulu pekerja migran Indonesia dibebani
bunga kredit 28,8 persen, BNI memberlakukan hanya dengan bunga 11 persen. Artinya hal
tersebut memangkas 17 persen bunga yang selama ini menjadi ladang pesta pora para rentenir.
Dulu pekerja migran Indonesia dan keluarganya menjadi jaminan atas uang pinjaman atau kredit
tersebut, sekarang pekerja migran Indonesia atas pinjaman tersebut tidak lagi menjadi penjamin
karena negara hadir melalui asuransi Jasindo, BUMN asuransi yang menjamin segala risiko atas
pinjaman-pinjaman yang dilakukan oleh pekerja migran Indonesia.
"Hari ini kita ingin nyatakan selamat tinggal para rentenir, selamat berakhir atas pesta pora kalian
yang selama ini menjadikan pekerja migran Indonesia sebagai sandera. Dan selamat datang era
baru negara hadir memberikan perlakuan hormat dan memuliakan warga negaranya yakni para
pekerja migran Indonesia," kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani.
409