Page 224 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2021
P. 224

MASIH TUNGGU JAWABAN KEMENAKER

              Pemerintah  Provinsi  Jambi  saat  ini  tengah  menunggu  jawaban  surat  yang  dikirimkan  ke
              kementerian. Surat Gubernur Jambi ini terkait permohonan kenaikan UMP Jambi yang semula
              Rp 18 ribu menjadi Rp 68 ribu.

              Kepala Bidang Pembinaan Wasnaker dan Hubungan Industrial Disnakertrans Provinsi Jambi Dedy
              Ardiansyah mengatakan waktu tunggu pembalasan surat tersebut selama 14 hari.

              "Saat ini kita tengah menunggu jawaban dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) dan juga
              Kementerian Dalam Negeri sebagai tempat kita mengirimkan surat tersebut. Tentunya ada waktu
              14 hari untuk kita menunggu jawabannya, yakni pada 16 Desember mendatang," ucap Dedy.

              Lebih  lanjut  Dedy  menyatakan  jika  terjadi  penolakan  kenaikan  UMP  tersebut  dari  pihak
              kementerian, Dedy menjelaskan akan mengambil langkah lain dan mendiskusikannya dengan
              Gubernur Jambi.

              Dirinya  menjelaskan  perhitungan  angka  yang  diajukan  ke  kementerian,  Rp  68  ribu  ini,
              berdasarkan hasil rapat dan perhitungan pihaknya bersama beberapa pakar dan BPS Provinsi
              Jambi.  Itu  dikombinasikan  antara  PP  78  dengan  UU  Cipta  Kerja,  sehingga  ia  menyebutkan
              ditemukanlah angka sebesar Rp 68 ribu.

              "Perhitungan kenaikan ini kami mencoba meminta pendapat dari beberapa pakar, dan juga dari
              BPS. Jadi kita kombinasikan dari PP 78 yang kenaikan 4,7 persen, kemudian dengan UU Cipta
              kerja itu berada di 1,07 persen," akunya. "Jadi kita gabungkan keduanya dan kemudian kita
              ambil rata tengahnya. Maka timbullah angka 2,62 persen," tambahnya.

              Sementara itu mengenai pembentukan Dewan Pengupahan di tujuh daerah yang belum memiliki
              itu, ia menjelaskan telah menyurati daerah-daerah tersebut. Adapun ketujuh daerah itu adalah
              Batanghari, Merangin, Muaro Bungo, Tanjab Timur, Kerinci, Sungai Penuh, dan Tebo.

              "Lalu untuk pembentukan dewan pengupahan, kan memang harus ada beberapa unsur seperti
              asosiasi  pengusaha,  akademisi,  sektor  terkait,  unsur  pemerintah,  dan  unsur  terkait  lainnya.
              Idealnya memang penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota pada 2023. Tapi kami tetap yakin
              dan optimis untuk 2022 bisa dilaksanakan," sebutnya.

              Sebelumnya pada Senin (6/12) ratusan massa Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan-Serikat
              Pekerja Seluruh Indonesia (SPPP-SPSI) melakukan unjuk rasa di kantor Gubernur Jambi. Salah
              satunya mereka meminta UMP dinaikkan sebesar 10 persen atau Rp260 ribu per bulannya. Massa
              langsung  ditemui  Gubernur  Jambi  Al  Haris  yang  menyebutkan  dirinya  telah  mengusahakan
              kenaikan UMP sebesar Rp68 ribu dari semula

              Rp18 ribu yang dinaikkan pada November 2021 ini.
              Sebelumnya Gubernur Jambi Al Haris pada 16 November menetapkan Upah Minimum Provinsi
              (UMP)  Jambi  tahun  2022.  Hal  ini  berdasarkan  Keputusan  Gubernur  Jambi  nomor
              914/KEP.GUB/DISNAKERTRANS- 3.3/2021 tentang penetapan UMP tahun 2022.

              Dalam Kepgub ini ditetapkan UMP tahun 2022 sebesar Rp2.649.034,24 perbulan.Dari ketetapan
              ini  UMP  Jambi  berarti  naik  Rp18.872,11  atau  0,72  persen,  dari  UMP  tahun  2021  sebesar
              Rp2.630.162,13.

              (aba)




                                                           223
   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229