Page 364 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 NOVEMBER 2020
P. 364

Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan  (Kemendikbud)  akan  memberikan  bantuan  berupa
              subsidi gaji sebesar Rp 1,8 juta kepada guru, dosen, dan tenaga kependidikan non-PNS. Namun
              ternyata, mereka tidak akan menerima 100 persen subsidi tersebut karena harus dipotong pajak.

              Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbud, Abdul Kahar menyebut, bantuan
              subsidi upah (BSU) untuk guru, dosen, dan tenaga kependidikan non-PNS ini akan dipotong
              pajak sebesar 5 persen bagi mereka yang mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

              Sementara bagi penerima yang tak memiliki NPWP, maka bantuan subsidi gaji akan dipotong
              sebesar 6 persen.

              "Saya perlu garis bawahi teman-teman sekalian dan luruskan juga, Rp 1,8 juta ini setelah kami
              konsultasikan dengan teman-teman Kementerian Keuangan di mana nomenklaturnya bunyinya
              subsidi upah. Ada kata upah, upah atau gaji itu dengan sendirinya ada pajak," kata Abdul Kahar
              dalam Bincang Sore Kemendikbud, Kamis (19/11/2020).

              Menurutnya, jika tak ada kata upah dalam bantuan tersebut, maka tak akan kena pajak. Namun
              karena ada kata upah, maka penerima bantuan akan otomatis dipotong pajak.

              "Tapi karena ini ada kategori upah, sama dengan kategori honor, upah, gaji. Sehingga kena pph
              5 persen yang memiliki NPWP, dan 6 persen bagi yang tak memiliki NPWP," ujarnya.

              Dengan begitu, maka para penerima bantuan subsidi gaji ini hanya akan menerima sekitar Rp
              1,6 juta saja.
              "Ini perlu saya garis bawahi supaya menjadi pencerahan kepada seluruh masyarakat. Jangan
              sampai nanti begitu datang ke bank, di-print bukunya, lantas dilihat 'kok kurang dari Rp 1,8 juta,
              siapa yang memotong ini?'," ucap Kahar.

              "Ini enggak ada yang memotong, kecuali pajak yang dikembalikan ke negara," sambungnya.

              Sebelumnya,  Abdul  Kahar  mengatakan  bantuan  subsidi  upah  (BSU)  menyasar  2  juta  lebih
              pendidik, termasuk guru, dosen, dan tenaga kependidikan non-PNS.

              "Jadi yang sekarang kami anggarkan adalah ada dua juta tiga puluh empat ribu guru yang kita
              anggarkan.  Sehingga  mudah-mudahan  dari  ini  semuanya  bisa  mendapatkan  bantuan,"  ujar
              Abdul Kahar dalam acara Dialog Produktif di kanal Youtube FMB9ID_IKP, Kamis (19/11/2020).
              Rinciannya adalah sekitar 162 ribu dosen, kemudian 1,6 juta guru, dan tenaga kependidikan
              sekitar 237 ribu. Kata Kahar bantuan itu dapat diberikan kepada seluruh pendidikan dan tenaga
              kependidikan di bawa naungan Kemendikbud mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini hingga
              perguruan tinggi.

              "Ini kami alokasikan anggaran sekitar Rp 3,6 triliun," ujarnya.

              Menurut Kahar, seluruh bantuan akan tersalurkan pada akhir November 2020 ini.

              "Targetnya tidak sampai akhir tahun, tapi akhir November ini semuanya 2 juta lebih (sasaran)
              ini sudah tersalurkan," pungkas dia.











                                                           363
   359   360   361   362   363   364   365   366   367   368   369