Page 505 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 505

Ringkasan

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah buka suara merespons putusan Gubernur Jawa Tengah
              Ganjar  Pranowo yang tetap  menaikkan  upah  minimum  provinsi  (UMP)  2021  sebesar  3,27%.
              Artinya,  Ganjar  tak  mengikuti  surat  edaran  (SE)  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Nomor
              11/HK04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum tahun 2021. Dalam SE tersebut menetapkan
              upah minimum 2021 masih sama dengan 2020, dengan kata lain tidak naik. Apa respons Ida
              terhadap  putusan  Ganjar?  Menurut  Ida,  SE  yang  ia  terbitkan  tersebut  adalah  panduan  atau
              pedoman bagi para gubernur dalam mengatasi dampak COVID-19.



              RESPONS MENAKER KE GANJAR YANG TETAP NAIKKAN UMP JATENG

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah buka suara merespons putusan Gubernur Jawa Tengah
              Ganjar  Pranowo yang tetap  menaikkan  upah  minimum  provinsi  (UMP)  2021  sebesar  3,27%.
              Artinya,  Ganjar  tak  mengikuti  surat  edaran  (SE)  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Nomor
              11/HK04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum tahun 2021. Dalam SE tersebut menetapkan
              upah minimum 2021 masih sama dengan 2020, dengan kata lain tidak naik. Apa respons Ida
              terhadap  putusan  Ganjar?  Menurut  Ida,  SE  yang  ia  terbitkan  tersebut  adalah  panduan  atau
              pedoman bagi para gubernur dalam mengatasi dampak COVID-19.
              "SE tersebut diterbitkan untuk memberikan panduan atau pedoman bagi para Gubernur untuk
              mengatasi kondisi di daerahnya yang mengalami dampak pandemi COVID-19 terkait dengan
              penetapan UM (upah minimum) 2021," ujar Ida kepada detikcom, Jumat malam (30/10/2020).

              Apabila  ada  daerah  yang  tidak  mengikuti  SE  tersebut,  menurut  Ida  artinya  sudah
              mempertimbangkan berbagai hal dan melalui kajian yang mendalam mengenai dampak COVID-
              19.

              "Apabila  ada  daerah  yang  tidak  mempedomani  SE  tersebut  dalam  penetapan  UM-nya,  hal
              tersebut tentunya sudah didasarkan pada pertimbangan dan kajian yang mendalam mengenai
              dampak  COVID-19  terhadap  perlindungan  upah  pekerja  dan  kelangsungan  bekerja  serta
              kelangsungan usaha di daerah yang bersangkutan," terang Menaker.

              Untuk diketahui, karena Ganjar memutuskan tak mengikuti SE tersebut, maka tahun depan UMP
              Jateng naik 3,27% menjadi sebesar Rp 1.798.979,12. Kenaikan UMP Jateng itu ia dasarkan pada
              PP 78 tahun 2015 tentang Pengupahan.

              Putusan itu juga merupakan hasil rapat dengan Dewan Pengupahan, serikat buruh, Apindo dan
              lainnya. Lalu dihitung sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Jawa Tengah year of
              year (yoy) untuk bulan September naik 1,42%, sementara pertumbuhan ekonominya tercatat
              sebesar 1,85%. Dengan demikian, terdapat kenaikan sebesar 3,27%. Angka inilah yang jadi
              pedoman Ganjar menaikkan UMP Jateng tahun depan.
              Mau tahu penjelasan lengkap Ganjar Pranowo? Buruan klik halaman berikutnya.

              Sebelumya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tetap menaikkan Upah Minimum Provinsi
              (UMP)  2021  Jateng  tahun  depan  sebesar  3,27%.  Dengan  demikian  Ganjar  tidak  mengikuti
              edaran Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) yang tidak menaikkan UMP 2021.

              Ganjar  mengatakan  bahwa  UMP  Jateng  tahun  depan  sebesar  Rp1.798.979,12.  Artinya,  ada
              kenaikan  dibanding  UMP  tahun  ini  yang  sebesar  Rp1.742.015.  Ia  tidak  menggunakan  Surat
              Edaran  Menteri  Ketenagakerjaan  melainkan  tetap  berpegang  teguh  pada  PP  78  tahun  2015
              tentang pengupahan.


                                                           504
   500   501   502   503   504   505   506   507   508   509   510