Page 709 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 709

Surat edaran itu meminta kepada para Gubernur untuk melakukan penyesuaian penetapan upah
              minimum tahun 2021 sama dengan nilai upah minimum tahun 2020, melaksanakan penetapan
              upah minimum setelah tahun 2021 sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan, dan
              menetapkan dan mengumumkan Upah Minimum Provinsi Tahun 2021 pada tanggal 31 Oktober
              2020.

              Dengan keluarnya surat edaran ini, Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan aksi perlawanan buruh
              akan semakin mengeras terhadap penolakan tidak adanya kenaikan upah minimum 2021 dan
              penolakan omnibus law UU Cipta Kerja. ''Menaker tidak memiliki sensitifitas nasib buruh, hanya
              memandang kepentingan pengusaha semata," kata Said Iqbal di Jakarta.

              Menurut Iqbal saat ini pengusaha memang sedang susah, namun buruh malah jauh lebih susah.
              Seharusnya pemerintah bisa bersikap lebih adil, yaitu tetap menaikan upah minimum pada 2021.
              Tetapi bagi perusahaan yang tidak mampu maka dapat melakukan penangguhan dengan tidak
              menaikan upah minimum setelah berunding dengan serikat pekerja di tingkat perusahaan dan
              melaporkannya ke Kemenaker.

              "Jangan dipukul rata semua perusahaan tidak mampu. Faktanya di tahun 1998 pun tetap ada
              kenaikan upah minimum untuk menjaga daya beli masyarakat," kata pria yang menjabat sebagai
              Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) ini.

              Said Iqbal justru mempertanyakan, apakah presiden sudah mengetahui keputusan Menaker atau
              hanya hanya keputusan sepihak Menaker. Oleh karena itu, KSPI dan seluruh serikat buruh di
              Indonesia akan melakukan aksi nasional besar-besaran di 24 propinsi pada 2 November dan 9
              sampai 10 November.

              Sah!! UMP Tahun 2021 Tidak Naik Aksi itu diikuti puluhan dan ratusan ribu buruh di Mahkamah
              Konstitusi, Istana, DPR RI, dan di kantor Gubernur di seluruh Indonesia dengan membawa isu
              batalkan  omnibus  law  UU  Cipta  Kerja  dan  menuntut  kenaikan  upah  minimum  2021  untuk
              menjaga daya beli masyarakat.

              KSPI menyebut 4 alasan mengapa upah minimum 2021 harus naik. Pertama, jika upah minimum
              tidak naik membuat situasi semakin panas. Apalagi saat ini para buruh masih memperjuangkan
              penolakan terhadap UU Cipta Kerja. Di mana seiring dengan penolakan omnibus law, buruh akan
              menyuarakan agar upah minimum 2021 tetap naik, sehingga aksi-aksi akan semakin besar.

              Kedua,  alasan  upah  tidak  naik  karena  saat  ini  pertumbuhan  ekonomi  minus  tidak  tepat.
              Bandingkan  dengan  pada  tahun  1998,  1999,  dan  2000.  "Sebagai  contoh,  di  DKI  Jakarta,
              kenaikan  upah  minimum  dari  tahun  1998  ke  1999  tetap  naik  sekitar  16  persen,  padahal
              pertumbuhan  ekonomi  tahun  1998  minus  17,49  persen.  Begitu  juga  dengan  upah  minimum
              tahun  1999  ke  2000,  upah  minimum  tetap  naik  sekitar  23,8  persen,  padahal  pertumbuhan
              ekonomi tahun 1999 minus 0,29 persen," kata Said Iqbal.

              Ketiga, bila upah minimum tidak naik maka daya beli masyarakat akan semakin turun. Daya beli
              turun  akan  berakibat  jatuhnya  tingkat  konsumsi.  Ujung-ujungnya  berdampak  negatif  buat
              perekonomian.  Keempat,  tidak  semua  perusahaan  kesulitan  akibat  pandemi  Covid-19.  Oleh
              karena itu, dia meminta kebijakan kenaikan upah dilakukan secara proporsional.












                                                           708
   704   705   706   707   708   709   710   711   712   713   714