Page 86 - 00. Buku Suplemen Pendidikan Pemilih Draf
P. 86
Berkaitan dengan kebijakan pembangunan, menurut Nasikun, masalah kemiskinan yang
disebabkan oleh ketimpangan antara desa dan kota merupakan implikasi strategi
pembangunan yang bias kota. Perwujudannya bukan hanya dalam bentuk jumlah investasi
pembangunan yang lebih banyak dicurahkan untuk pembangunan pada sektor perkotaan,
tetapi karena seluruh instrumen dan mekanisme kerjanya bisa lebih menguntungkan
kepentingan penduduk kota (Soetomo, 2008).
Menurut Dixon, dengan pendekatan ekonomi politik, kemiskinan dilihat sebagai akibat dari
tidak meratanya penguasaan sumber daya dalam masyarakat. Dengan kata lain, sistem sosial
ekonomi yang berlaku memungkinkan terkonsentrasinya kekuasaan dan sumber daya pada
pihak tertentu. Kondisi ini dapat terjadi pada skala nasional maupun internasional. Sebagai
contoh, harga jagung di pasar internasional jatuh, akibatnya harga jual nasional turun, di
pedagang turun, dan efeknya berdampak pada petani. Petani menderita kerugian sehingga
menyebabkan kebutuhan tidak terpenuhi dan posisi tawar mereka pun melemah.
Selain menjadi suatu masalah sosial, menurut Davis dengan teorinya fungsionalis dari
stratifikasi (Sulaeman Munandar, 2011), kemiskinan ternyata juga memiliki sejumlah fungsi,
sebagai berikut.
• Fungsi ekonomi, yaitu menyediakan tenaga untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan
dana sosial, membuka lapangan kerja baru, dan memanfaatkan barang bekas
(pemulung).
• Fungsi sosial, yaitu menimbulkan altruisme (kebaikan spontan) dan perasaan, sebagai
sumber imajinasi kesulitan hidup bagi si kaya, sebagai ukuran kemajuan bagi kelas
lain, dan memicu munculnya badan amal.
• Fungsi kultural, yaitu sebagai sumber inspirasi kebijakan teknokrat, dan serta
memperkaya budaya saling mengayomi antarmanusia.
• Fungsi politik, yaitu berfungsi sebagai kelompok gelisah atau masyarakat marginal.
SOSIOLOGI XII Suplemen Pendidikan Pemilih 82