Page 51 - Buku Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi
P. 51

Progresivisme  memandang  masalah  pendidikan  berkaitan
                     dengan  masalah  hidup  dan  kehidupan  manusia.  Proses  pendidikan
                     berada dan berkembang bersama proses perkembangan kehidupan
                     manusia  dan  memandang  hakikat  dari  keduanya  adalah  satu
                     kesatuan. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Rupert C. Lodge:
                     “life  is  education  and  education  is  life”,  yang  berarti  bahwa  seluruh
                     proses  hidup  dan  kehidupan  itu  adalah  proses  pendidikan.  Segala
                     pengalaman  sepanjang  hidup  seseorang  memberikan  pengaruh
                     pendidikan bagi individu tersebut. (Muttaqin, 2016, hlm. 75). Dengan
                     demikian,  menghadapi  kemajuan  zaman  di  abad-21  aliran
                     progresivisme  memberikan  sumbangsih  pemikirannya  dengan
                     konsep-konsep  yang  harus  dikembangkan  oleh  para  pemangku
                     kebijakan.

                            Perkembangan  aliran  progresivisme  ini  secara  pesat  terjadi
                     pada abad ke-20. Menurut sejarah munculnya aliran progresivisme ini
                     sangat dipengaruhi oleh tokoh-tokoh filsafat pragmatisme sebagaima
                     telah disebutkan di atas, seperti Charles S. Peirce, William James dan
                     John Dewey, serta aliran ekspereimentalisme Francis Bacom. Selain
                     itu,  adalah  John  Locke  yang  merupakan  tokoh  filsafat  kebebasan
                     politik dan J. J. Rousseu dengan ajarannya tentang kebaikan manusia
                     telah  dibawa  sejak  lahir  (Muhmidayeli,  2012).  Adapun  pemikiran-
                     pemikiran  yang  berpengaruh  terhadap  perkembangan  aliran
                     progresivisme adalah pemikiran Johan Heinrich Pestalozzi, Sigmund
                     Freud, dan John Dewey. Pemikiran ketiga tokoh tersebut merupakan
                     inspirasi bagi aliran progresivisme.

                            Johann  Heinrich  Pestalozzi,  seorang  pembaharu  pendidikan
                     Swiss pada abad 19, menyatakan bahwa pendidikan seharusnya lebih
                     dari pembelajaran buku, dimana merangkul keseluruhan bagian pada
                     emosi,  kecerdasan,  dan  tubuh  anak.  Pendidikan  lama,  menurut
                     Pestalozzi, seharusnya dilakukan di sebuah lingkungan yang terikat
                     secara emosional dengan anak dan memberi keamanan pada anak.
                     Pendidikan tersebut seharusnya juga dimulai di lingkungan anak sejak
                     dini dan melibatkan indera anak pada benda-benda di sekililingnya.





                                                      40
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56