Page 79 - Buku Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi
P. 79

tergantung  situasi  dan  lingkungan.  Nilai  bersifat  relatif  terhadap
                        waktu, tempat dan keadaan. Terhadap nilai-nilai lama yang terus
                        dipertahankan dan tidak lagi memadai, perlu dilakukan uji ulang
                        atas  asumsi-asumsi  yang  mendasarinya.  Keberadaan  konsep
                        kegunaan  dan  fungsi  bagi  pragmatisme  tidak  membuat  bahwa
                        nilai-nilai  etika  menjadi  relatif  dan  batal.  Sebaliknya,  dipandang
                        bahwa  tidak  ada  konsep  etika  yang  mengikat  manusia  secara
                        universal.
                     4.  Logika
                        Logika terkait dengan kemampuan menjawab dengan alasan yang
                        benar dan dapat diterima akal fikiran.

                            Teori filsafat terkait dengan pendidikan vokasi dapat dilihat dari
                     dasar  pemikiran  filosofis  seperti  paham  idealisme,  realisme,
                     pragmatisme,  eksistensialisme,  dan  analisis  filosofi  sebagai  dasar
                     pengembangan pendidikan vokasi yaitu: (Rika Riwayani, 2019)

                     a)  Aristoteles (322-384), seorang filosofis aliran realisme. Aristoteles
                        memiliki  pandangan  yang  menjelaskan  sumbangan  moral
                        terhadap  kehidupan  yang  layak  bagi  manusia.  Aristoteles
                        mempertimbangkan alam (nature), kebiasaan (habbit), dan alasan
                        (reason)  merupakan  tiga  hal  penting  yang  dapat  memperkuat
                        dalam  proses  pendidikan.  Sebagai  contoh,  pengulangan
                        merupakan  kunci  untuk  mengembangkan  kebiasaan  yang  baik.
                        Aristotel  menekankan  keseimbangan  antara  aspek  teori  dan
                        praktik dalam mengajar.
                        Pandangan  aliran  realisme  bahwa  kenyataan  merupakan  tujuan
                        yang disusun berdasarkan hukum alam, pengetahuan merupakan
                        sensasi dan abstrak, serta nilai merupakan harga mutlak dan abadi
                        sesuai hukum alam.
                     b)  George  Wilhelm  Frederich  Hegel  (1770-1831),  seorang  filosofis
                        Jerman yang memiliki aliran idealisme. Hegel mempercayai bahwa
                        pembelajaran  logika  merupakan  penyelidikan  dalam  susunan
                        mendasar  terhadap  suatu  kenyataan  itu  sendiri.  Menurunya,
                        semua  logika  dan  realitas  merupakan  dialektis  dalam  prilaku.
                        Dalam  pandangannya,  pemikiran  manusia  bergerak  dari  thesis-



                                                      68
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84