Page 13 - SI-BETAH
P. 13
B adalah tumbuhan muda hasil perbanyakan dan/atau
ibit
pengembangbiakan secara generatif (biji) maupun vegetatif. Bibit yang
berkualitas akan memiliki pertumbuhan lebih cepat dan lebih tahan
terhadap penyakit, sehingga akan menghemat biaya pemeliharaan bibit.
Penggunaan benih berkualitas tinggi akan menghasilkan bibit berkualitas yang
unggul secara genetik, fisik, dan fisiologis. Pemilihan bibit adalah salah satu syarat
keberhasilan pengadaan tanaman.
Terkait dengan pembuatan tanaman Sengon, apabila luas lahan yang akan
ditanami sangat luas; lebh dari 50 hektar, bibit yang digunakan lebih baik berasal
dari bibit yang dibuat dari persemaian sendiri. Hal ini agar kualitas bibit terjaga,
mengurangi risiko kerusakan akibat transportasi, dan biaya pengadaan lebih
murah dibandingkan dengan cara membeli. Sebaliknya, apabila luas lahan yang
akan ditanami tidak luas, pengadaan bibit lebih baik diperoleh dengan cara
membeli dari pengada benih dan pengedar benih/bibit tanaman hutan terdaftar
karena biaya membuat bibit sendiri bisa lebih mahal.
A. Perhatikan Kualitas Benih!
Benih adalah biji yang digunakan untuk membuat bibit sebagai bahan
tanaman. Selain dari biji, bibit sengon juga dapat diperoleh dari hasil
mencangkok terubusan. Benih Sengon dapat diperoleh dengan mengunduh
sendiri atau membeli dari pengada benih dan pengedar benih/bibit tanaman
hutan terdaftar. Ketika mendapatkan benih dari pengada dan pengedar benih,
penting untuk mengetahui asal sumber benih dan mencermati secara fisik
apakah benihnya berkualitas baik, sudah masak, bernas, dan kemurniannya
tinggi. Dalam hal menentukan kualitas bahan atau materi pembuatan tanaman,
sertifikasi memegang peranan penting dalam menentukan mutu benih.
B. Koleksi/Eksplorasi Benih
Untuk mendapatkan benih yang unggul perlu diperhatikan sumber benih yang
akan digunakan. Koleksi benih diharapkan dari pohon plus atau pohon yang
unggul. Menurut Baskorowati, 2014, (dalam Zobel dan Talbert, 1986), pohon
plus atau select tree, superior tree adalah pohon yang memiliki fenotipe yang
lebih baik dilihat dari pertumbuhannya, bentuk batang, kualitas kayu, atau
karakteristik lainnya yang diharapkan.
Kriteria penilaian seleksi pohon kandidat adalah sebagai berikut:
1. Tinggi pohon minimal sama dengan rata-rata tinggi pohon
pembanding/pohon pohon yang tumbuh didalam tegakan.
2. Diameter batang minimal 10% lebih besar dibanding rata-rata diameter
pohon pembanding/pohon-pohon yang tumbuh didalam tegakan.
3. Batang bebas cabang minimal 50% dari tinggi pohon.
4. Panjang bentuk batang yang lurus dan silindris minimal 50% dari tinggi
6