Page 152 - E-BOOK SEJARAH DAN BUDAYA INDONESIA
P. 152

dengan  Hindia  Belanda  tahun  1826,  untuk  menggantikan  istilah  Biaju  Besar  (daerah sungai
               Kahayan) dan Biaju Kecil (daerah sungai Kapuas Murung) yang masing-masing diganti menjadi
               Dayak Besar dan Dayak Kecil, selanjutnya oleh pihak kolonial Belanda hanya kedua daerah inilah
               yang kemudian secara administratif disebut Tanah Dayak.

               Pandangan Hidup




































                       Pandangan  hidup  suku  Dayak  Bakati  mengganggap  bahwa  proses  kehidupan  memang
               ditentukan oleh Jubata. Setiap aktivitas kehidupan masyarakat Dayak Bakati memang sudah di
               atur  oleh  Jubata.  Jubata  sebagai  penentu  kehidupan  bagi  masyarakat  Dayak  Bakati  berarti
               Tuhanlah  yang  menentukan  hidup  ini.  Sikap  hidup  suku  Dayak  Bakati  merupakan  kebiasaan
               sehari-hari  yang  dicerminkan  dalam  perbuatan  masyarakat,  sikap  baik  atau  sikap  buruk  yang
               dicerminkan oleh masyarakat Dayak Bakati memang sudah ditentukan oleh Jubata dan didasarkan
               pada  kepercayaan  masyarakat  bahwa  ada  kekuasaan  tunggal  dan  kekal  yang  mengatur  proses
               kehidupan bagi masyarakat Dayak Bakati.

               Hubungan antara Sesama Manusia
                       Unsur  penting  dalam  organisasi  sosial  masyarakat  Dayak  adalah  hutan  yang
               diperlambangkan  oleh  burung  enggang  lebih  lanjut  melambangkan  dunia  yang  “lebih  tinggi”.
               Sesuatu yang “di atas” atau “lebih tinggi” di kalangan masyarakat Dayak adalah sesuatu yang
               sangat penting. Hal kedua yang penting dilambangkan oleh naga yang merupakan perwujudan dari
               kekuasaan  atau  kekuatan  berasarkan  mitologi  dalam  kebudayaan  Dayak  dan  Cina.  Itulah
               kekuasaan naga yang menyajikan organisasi sosial masyarakat Dayak dan yang berlokasi di dunia


                                                                                                         151
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157