Page 14 - Alat Komunikasi
P. 14

seolah-olah harus berbicara tatap muka agar saling menghargai,
                      namun berbicara melalui telepon lebih rentan terhadap gangguan
                      komunikasi, baik gangguan dari segi teknis peralatan komunikasi,

                      maupun  intonasi  suara  kita  yang  kurang  bagitu  fasih.  Disini
                      pembicaraan  jangan  terlalu  cepat  dan  harus  bernada  sedang.
                      Kalau  ada  hal-hal  yang  kurang  jelas  atau  untuk  mengantisipasi
                      kekeliruan  penerimaan  pesan,  lebih  baik  operator  meminta

                      penelepon  untuk  mnegulang  kembali  pesannya.  Telebih  jika
                      berhubungan dengan angka misalnya dengan jumlah uang, nomor
                      telepon,  dan  yang  lainnya,  lebih  baik  operator  meminta  kepada

                      penelepon untuk menyampaikan dengan mengejarnya.


                2. Cara-cara Mendengarkan

                   Mendengarkan  adalah  salah  satu  kompetensi  atau  kemampuan.
                   Tidak semua orang dapat menjadi pendengar yang baik, walaupun
                   begitu kecakapan dalam mendengarkan dapat dipelajari dan ditekuni.

                   Kenapa  kalau  kita  mendengarkan  sebuah  cerita/dongeng  dengan
                   masalah dapat kita sampaiakn lagi pada orang lain dengan mudah.,
                   tetapi  saat  kita  mendengarkan  materi  pelajaran  yang  diterangkan
                   oleh guru, terkadang kita susah menyimpannya dalam memori otak

                   apalagi  untuk  menyampaikannya  kembali  pada  orang  lain.  Di  sini
                   bukan  berarti  mampu  dan  tidak  mampunya  mendengarkan,

                   melainkan  kita  belum  menerapkan  metode  mendengarkan  mana
                   yang sesuai dengan kemampuan otak kita. Untuk itu, sekarang kita
                   akan mencoba mempelejari metode-metode dalam mendengarkan.
                   Mendengarkan  dapat  dilakukan  dengan  cara  siap  mendengarkan,

                   pandai  menangkap  pembicaraan,  mampu  mencatat,  dan  mampu
                   memberikan respon.
                   a. Kesiapan mendengar

                      Dalam hal ini adalah kesiapan jasmani dan rohani seseorang untuk
                      mendengarkan pembicaraan orang lain. Kesiapan jasmani meliputi
                      panca indera diantaranya telinga agar siap, artinya perhatian penu

                      dan  tidak  terganggu  kesehatannya.  Kesiapan  rohani  dalam
                      mendengarkan adalah kiranya hal penting, karena terganggunya
                      rohani akan berpengaruh pada terganggunya panca indera. Hati

                      yang sakit rohaninya akan membuat enggan melakukan aktifitas,
                      diantaranya  mendengarkan.  Sering  kita  temukan  anak  yang
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19