Page 14 - E-MODUL TEKNIK PENGELASAN SMAW
P. 14
6
balik), dan paduan mesin las ACDC. Dalam penerapan sehari-hari mesin arus DC
lebih banyak digunakan dibanding dengan arus AC. Dalam proses pengelasan hal-
hal yang perlu diperhatikan mulai dari pengaturan polaritas mesin las DCEP atau
DCEN. Polaritas DCEN adalah ketika logam kerja yang hendak dilas disambungkan
pada kutup positif (+) dan elektroda disambungkan ke kutup negatif (-) mesin las DC.
Sementara polaritas DCEP adalah ketika benda kerja yang akan dilas disambungkan
pada kutup negatif (-) dan elektroda disambungkan pada kutub positif (+) mesin las
DC.
Karakteristik yang dimiliki polaritas DCEN antara lain:
a. Selama proses pengelasan berlangsung, busur listrik bergerak ke material dasar
dari elektroda. Ini menjadikan elektron tertimbun di material dasar yang
mengakibatkan 1/3 panas di elektroda dan 2/3 panas di material dasar.
b. Polaritas DCEN membentuk pencairan material dasar yang lebih banyak dari
pada elektroda, sehingga membuat hasil las memiliki penetrasi dalam. Cocok
dipakai untuk pengelasan lambat, pelat yang tebal, dan wilayah terbatas.
Karakteristik yang dimiliki polaritas DCEP, antara lain:
a. Selama pengelasan berlangsung, busur listrik bergerak menuju ke elektroda dari
material dasar. Ini menjadikan elektron tertimbun di elektroda, sehingga
menhasilkan 1/3 panas di material dasar 2/3 panas di elektroda.
b. Polaritas DCEP mencairkan elektroda dalam jumlah lebih banyak, sehingga
menjadikan hasil las memiliki penetrasi dangkal.
4. Variabel Pengelasan
Gambar 6. Penetrasi pengelasan
Variabel pada prosedur pengelasan adalah variabel yang mengontrol proses
pengelasan dan kualitas pengelasan yang dihasilkan. Ada tiga jenis variabel
E-MODUL TEKNIK PENGELASAN SMAW FATHUR RAHMAN DAN DWI RAHDIYANTA