Page 2 - SKH Palangka Post Edisi 20 Juni 2019
P. 2
OPINI
KAMIS, 20 JUNI 2019 02
Menakar Kemampuan Bayar
Utang Negara
Penulis: Haryo Kuncoro
KONTROVERSI Di satu sisi, beban pem- Pada 2018, bunga utang neg- Lagi pula, penerimaan neg- peningkatan kemampuan mestik, perebutan likuiditas 20% untuk pendidikan, dan
perihal utang negara bayaran bunga utang ara sudah menyedot 17,7%. ara berkorelasi kuat dengan bayar lantaran rujukannya terjadi antara pemerintah, 5% bagi sektor kesehatan.
perbankan, dan korporasi. Oleh karena itu, kalaupun
harga komoditas. Pada 2014, ialah pasiva (liability). Sema-
pemerintah dipandang Tiga indikator yang diaju-
sepertinya tidak terus mengalami kenaikan kan di atas dalam taraf terten- rasio pendapatan negara ter- kin besar rasio pembayaran Kesemuanya ini menuntut ada pemangkasan belanja
pernah surut. Di saat dalam kurun waktu lima tu memang bisa menunjukkan hadap PDB mencapai 14,7%. bunga terhadap stok utang peningkatan imbal hasil agar niscaya hanya masalah nilai
pemerintah tengah tahun terakhir. Di sisi lain, kegentingan tingkat kemam- Pada 2018, rasio turun men- menunjukkan kemampuan pemilik dana mau memegang absolutnya alih-alih porsi
serius mempersiap- peningkatan beban bunga puan bayar utang pemerin- jadi 13,09% meski ada per- bayar yang semakin tinggi. surat utang yang ditawarkan. alokasinya. Lagi pula, pe-
utang ini tidak sejalan den-
tah. Ketiganya sama-sama baikan harga minyak bumi. Bandingkan dengan dua Meskipun imbal hasil naik, rubahan nilai absolut be-
kan rancangan Ang- gan kemampuan pemerintah menelaah beban bunga utang Artinya, sifat fluktuatif rasio indikator sebelumnya yang besaran suku bunga rata-rata lanja sejalan dengan naik-
garan Pendapatan dalam membayar utangnya. sebagai variabel utama meski- pembayaran bunga utang berbasis pada PDB dan utang pemerintah masih lebih turunnya volume pendapa-
dan Belanja Negara Klaim ini tampaknya didu- pun dengan rujukan yang terhadap pendapatan negara penerimaan negara dalam rendah daripada suku bunga tan negara, dan sama sekali
kung dengan data. Pem-
acuan Bank Indonesia pada bukan karena meningkatnya
berbeda, yakni PDB, peneri-
tidak utuh merepresentasi-
kedudukannya sebagai ak-
(APBN) 2020 belakan- bayaran bunga utang se- maan, dan belanja negara. kan kemampuan bayarnya. tiva. Semakin tinggi rasio level 6%. Suku bunga rata-ra- pembayaran bunga utang.
gan ini, muncul isu cara nominal selama periode Penggunaan PDB sebagai Dengan beberapa kelema- pembayaran bunga terha- ta utang pemerintah juga ma- Sampai pada poin ini,
tentang penurunan 2014-2019 rata-rata mengal- rujukan dalam mengukur han ini, ukuran lain untuk dap PDB atau penerimaan sih lebih rendah jika diband- metode perhitungan den-
ami kenaikan sebesar 15,7%. kemampuan bayar utang mengevaluasi daya kemam-
negara, semakin rendah ingkan dengan suku bunga gan alur logika yang ber-
kemampuan bayar Kenaikan ini juga terjadi pemerintah tampaknya se- puan bayar utang pemer- daya bayar pemerintah. kupon obligasi sejenis, yang beda menghasilkan simpu-
utang negara. dalam tataran relatif terha- dikit rancu. Per definisi, PDB intah perlu diidentifikasi. Rasio pembayaran bunga berada di rentang 7%-8%. lan yang berbeda. Simpulan
dap produk domestik bruto dihitung dari output aktivi- Secara teoretis, beban bunga dengan stok utang bisa di- Fakta di atas sekaligus yang berbeda memberikan
(PDB), yakni dari 1,26% pada tas sektor privat (konsumsi utang ditentukan akumu- maknai pula sebagai suku menepis kekhawatiran ter- implikasi kebijakan yang
2014 menjadi 1,7% pada 2019. dan investasi), sektor pub- lasi nilai utang dan tingkat bunga rata-rata. Pemerintah kait dengan sustainabilitas berbeda pula. Pada giliran-
Sementara, rasio pem- lik, dan sektor luar negeri bunga. Dengan alur logika mampu membayar jasa utang utang. Kaidah sustainabilitas nya, kebijakan yang berbeda
bayaran bunga utang ter- (ekspor dan impor). Oleh ini, takaran yang lebih relevan (debt service) dengan ‘harga’ utang negara mensyaratkan, menyodorkan kriteria ke-
hadap pendapatan negara karena itu, perhitungan di ialah rasio pembayaran bunga yang lebih tinggi. Toh, pem- seandainya beban bunga me- berhasilan yang berlainan.
mengalami peningkatan. atas memberi kesan sektor utang terhadap stok utang. bayaran bunga utang pada ningkat, keberlanjutannya Jika argumen merujuk pada
Pada 2014, rasio pembayaran privat ikut menanggung Mengambil rentang waktu APBN 2018 malahan 108,2% masih terkelola sejauh ke- aset, upaya meredam beban
bunga utang terhadap beban utang sektor publik. yang sama, rasio antara re- di atas target. Lagi pula, hing- naikan suku bunga rata-rata utang cukup dilakukan den-
pendapatan pemerintah ma- Alternatif penerimaan dan alisasi pembayaran bunga ga saat ini tidak ada komplain utang pemerintah masih di gan menunda pembayaran
sih sebesar 8,6% dan mening- belanja negara sebagai ruju- utang negara pada APBN dari pihak pemberi utang dan bawah suku bunga pasar. bunga utang (ngemplang).
kat menjadi 12,7% pada 2019. kan dalam mengukur kemam- 2014 dan total outstanding pemerintah pun tidak sedang Lebih lanjut, meningkatnya Tetapi, jika analisis kemam-
Peningkatan nisbah pem- puan bayar utang pemerintah utang pemerintah hingga mengajukan penangguhan beban bunga utang yang di- puan bayar utang mengacu
bayaran bunga utang ter- menawarkan kajian yang akhir Desember 2014 berada pembayaran bunga utang. maknai sebagai pengurangan pada kewajiban, upaya yang
hadap pendapatan negara lebih adil. Pembayaran bun- di posisi 5,12%. Untuk peri- Mahalnya jasa utang ter- kesempatan untuk penguatan ditempuh bisa jauh lebih
mengindikasikan alokasi ga utang dialokasikan dari ode 2018, rasio tersebut men- kait dengan dinamika likui- belanja yang lebih berkualitas fokus, yakni mengalokasikan
untuk belanja yang lebih pendapatan negara. Perso- daki ke level 5,84%. ditas pasar keuangan yang juga perlu dicerdasi. Un- pembayaran bunga sebagai
berkualitas akan melemah. alannya, belanja APBN (ter- Apa makna dan implika- semakin ketat. Pasar finan- dang-Undang menegaskan anggaran khusus yang tidak
Pada 2014, porsi belanja masuk pembayaran bunga si dari kedua angka ini? sial global terpapar risiko belanja APBN untuk daerah bisa diutak-atik dan/atau
bunga utang negara menca- utang) ditetapkan lebih dulu Kenaikan angka rasio di perlambatan ekonomi du- sebesar 26% (termasuk di mengurangi stok utang. Mau
pai 7,5% dari total belanja. daripada penerimaannya. atas bisa ditafsirkan sebagai nia. Di pasar keuangan do- dalamnya 10% dana desa), pilih yang mana?
Mencegah Ironi Impor (Sampah) Plastik
Penulis: Tasroh
PEMERINTAH Berita impor (sampah) barang di Indonesia. Belum No 32/2009 tentang Per- dan lingkungan selama ini, nesia masih kekurangan gugah kemampuan inovasi
Indonesia melalui plastik benar-benar mem- ditemukannya bahan substi- lindungan dan Pengelo- banyak dibiarkan tanpa bahan baku sampah plastik. teknologi para pakar per-
Kementerian Ling- buat heboh sekaligus ke- tusi yang ramah lingkungan laan Lingkungan Hidup. makna. Karena dianggap Di lain pihak, jika benar plastikan nasional untuk
prihatinan publik, lantaran serta dapat disediakan den-
Sayangnya, diakui atau sampah, 70% dibuang ke sampah plastik yang di-
bekerja lebih serius dan
kungan Hidup dan tidak hanya dinilai ironis, gan mudah dan murah. tidak, seperti juga nasib daratan, dan baru sekitar hasilkan di Indonesia di berkelanjutan melakukan
Kehutanan mempro- tetapi juga aneh bin ajaib. Kementerian Perindus- amanat UU lainnya, dalam 10% yang dapat dimanfaat- bawah standar kebutuhan riset pengolahan plastik dan
tes keras hadirnya Betapa tidak! Indonesia trian RI (2019), bahkan me- regulasi persampahan itu kan industri nasional dan bahan baku, bukankah bahan baku sampah plastik.
Kita berharap dengan
sejak 20 tahun terakhir, ber-
mastikan bahwa kebutuhan belum ditemukan secara 20% lagi dibuang ke laut. perlu dilakukan komuni-
puluhan kontainer dasarkan Laporan WWF plastik sebagai ‘kemasan’ jelas dan terukur inovasi Lebih tragis, konon, pe- kasi dan koordinasi yang terungkapnya kebutuhan
sampah plastik im- Indonesia (2018) merupakan (package medium) di Indo- teknologi persampahan, rusahaan-perusahaan ber- intensif antara para pen- bahan baku aneka produk
por yang ditemu- negara penyumbang sam- nesia rata-rata naik menca- yakni inovasi teknologi bahan baku sampah plas- gusaha perplastikan nasi- plastik yang fantastis den-
onal (perusahaan plastik gan nilai investasi yang
tik yang selama ini mem-
pai 35% setiap tahun sehing-
pah plastik terbesar di ka-
pengolahan sampah se-
kan baru-baru ini di wasan ASEAN, dan nomor ga merangsang perusahaan- bagai bahan bakunya. produksi aneka produk nasional) dengan regula- besar itu menggugah kes-
sejumlah pelabuhan 4 di kawasan Asia setelah perusahaan plastik (baik Padahal, hakikatnya semua plastik dan berkontribusi tor, dan berbagai kompo- adaran regulator dan semua
nasional. Sebanyak 11 Tiongkok, India, dan Jepang dengan modal asing mau- jenis barang yang sudah di- pada produksi sampah nen bangsa yang selama ini produsen-rakyat penggu-
dengan rata-rata produksi pun domestik) memproduk-
kategorikan sebagai ‘sam-
na plastik untuk segera
yang tinggi di mana-mana mengeluh sulitnya mengo-
kontainer dari sekitar sampah plastik mencapai si plastik nyaris tanpa batas. pah’ (baca: bahan bekas itu, ternyata belum benar- lah (menghancurkan, me- memenuhi kebutuhan ba-
64 kontaniner limbah sekitar 9 juta ton per ta- Di sisi lain, yang dinilai yang tidak dapat dipergu- benar mau dan mampu me- musnahkan, dan mendaya- han baku plastik yang be-
plastik yang saat ini hun (Kompas, 23/5/2018). ironis banyak pihak ialah namanfaatkan dalam fungsi manfaatkan sampah plastik gunakan) sampah plastik. rasal dari sampah plastik.
berada di Batam, ma- Maknanya, tak hanya gan- ternyata faktanya plastik- yang sama—red), sejatinya produksi domestik-nasional. Demikian pula, apabila Demikian pula kalan-
tetaplah masih bisa dipergu-
jil jika harus impor sampah plastik (sampah) yang di-
Terbukti, perusahaan-pe-
sampah plastik di Indonesia gan pengusaha plastik ha-
sih dalam proses pen- plastik dari negara maju, impor itu diketahui sebagai namanfaatkan melalui ber- rusahaan pengolah plastik belum mampu diolah den- rus jujur kepada publik
gusutan. Jika terbukti yang terbukti banyak dis- modus ‘penumpang’ gelap, bagai proses alam, biologis, nasional selama ini justru gan inovasi teknologi, bu- agar turut serta mengerem
sebagai pembuangan, alahgunakan, tetapi juga yakni dalam kebijakan im- fisika, kimia, atau bahkan mengeluh kurangnya paso- kankah sudah banyak inves- produksi plastik dengan
farmakologis lingkungan. kan bahan baku (sampah) tor dan pakar perplastikan mendayagunamanfaatkan
tak logis jika dinyatakan, por plastik itu ternyata dite-
pemerintah melalui impor sampah plastik itu mukan juga sampah yang Seperti di Jepang, mis- plastik di Indonesia. nasional yang bisa didaya- sampah plastik nasional
instansi terkait akan mendesak dilakukan un- mengandung B3 atau sam- alnya, 90% aneka sampah, Dengan alasan, konon gunakan serta berkolab- sehingga mengurangi-
mengembalikan pulu- tuk memenuhi kebutuhan pah organik yang mengand- apalagi jenis plastik, dapat tak hanya lantaran standar orasi dalam riset inovasi memutus kebiasaan bu-
didaur ulang (re-cycle), kualitas (sampah) plastik teknologi perplastikan? ruk impor sampah plastik.
bahan baku plastik bekas ung bahaya baik bagi kes-
han kontainer sampah dari perusahaan-perusa- ehatan manusia maupun pe- dan diolah kembali (re- sebagai bahan baku plas- Untuk alasan itulah, ter- Kewaspadaan impor
plastik itu ke negara haan plastik olahan di ber- micu kerusakan lingkungan. produced) baik sampah tik olahan yang tergolong bongkarnya puluhan kon- sampah plastik harus ter-
asalnya. bagai tempat di Indonesia. Pertanyannya, mengapa dari rumah tangga maupun rendah, tetapi juga se- tainer sampah plastik hasil us dibangunkembangkan
Sebagaimana diberitakan perusahaan-perusahaan industri. cara kuantitas konon be- impor itu, hemat penulis, semua pihak agar negara
Asosiasi Perusahaan Per- plastik nasional justru im- Peran serta para tenaga lum mampu memenuhi sebelum kian jadi ironis, dan rakyat yang sudah dike-
plastikan Indonesia (2019), por sampah plastik dari ahli/pakar teknologi Jepang kebutuhan industri plas- dapat menjadi media evalu- nal sebagai produsen sam-
setiap tahun perusahaan- berbagai negara maju? Ada yang amat inovatif mampu tik nasional. (Benarkah?) asi sekaligus koreksi kebi- pah plastik global ini tidak
perusahaan plastik olahan apa dengan kebijakan impor menghadirkan dan ‘me- Maka sejatinya, seperti jakan impor sampah plastik kembali tenggelam (diteng-
di Indonesia memerlukan sampah plastik tersebut? nyulap’ sampah plastik diungkapkan Kepala Biro yang selama ini berjalan. gelamkan) negara lain den-
bahan baku untuk pembua- menjadi bahan baku atau ba- Humas Kementerian LHK Jangan sampai di ten- gan dalih kebutuhan bahan
tan aneka produk plastik Mendesak inovasi teknolo- han jadi aneka produk untuk RI (2019), Djati Wicaksono, gah banjir sampah plas- baku (sampah) plastik. Yang
olahan yang amat besar, gi merespon berbagai kebutu- banyak ‘kontroversi’ yang tik di mana-mana hingga jelas, jangan sampai wilayah
yakni berasal dari sampah Sejatinya, tata kelola han manusia dan industri. masih menghiasi kebijakan menenggelamkan manusia negeri ini jadi tempat pem-
plastik dan biji plastik kimi- sampah secara umum su- Sayangnya, di Indone- impor sampah plastik se- dan lingkungan kita, justru buangan sampah global
awi mencapai 0,5 juta ton. dah tertuang dalam UU sia, justru sebaliknya. Sam- lama ini, jika berkaca pada para pengusaha plastik na- yang sangat mengancam
Kebutuhan bahan baku No 18/2008 tentang Pen- pah plastik yang dapat di- kemampuan produksi sam- sional mengimpor sampah keamanan, keselamatan,
plastik bekas itu terus me- gelolaan Sampah, sedan- produksi yang melimpah di pah plastik di Indonesia plastik dari negara lain. dan kesehatan manusia,
ningkat seiring masifnya ke- gkan pengaturan limbah mana-mana, bahkan hampir yang melimpah sehingga Di sisi yang lain, kita alam, serta lingkungan kita,
butuhan berbagai kemasan B3 sudah diatur dalam UU menenggelamkan manusia aneh apabila disebut Indo- menggugat dan meng- dan generasi mendatang!
PALANGKA POST Redaktur Pelansana : Agustinus Djatta, Redaktur : M Jaini, Rickover Lantera, Seventin Gustapatmi, Rangga Andika, Assisten Redaktur : Osten Siallagan. Reporter
di Palangka Raya : Wahyudi Hendra, M Habibi, Ferry Santoso, Arianata, Dewi Kencana Wati, Bella Romadhani, Yohanes, Adik Sigit Permana, M Ridwan Noor.
Koresponden, Nanga Bulik : Heriyadi, Sukamara : Fahriansyah, Sampit : HM Baderi (Ka Biro), Sumiati, Nafiri, Kuala Pembuang : Untung Wahyudi, Fredy
Mansyur Huda, Kasongan : Khairul Saleh, Kuala Kurun : Anthoneal, Pulang Pisau : Asprianta, Muara Teweh : Agus Siddik, Nasution, Puruk Cahu : Trisno,
Alamat : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya Buntok : Shinta, Tamiang Layang : - , Kuala Kapuas : Bhatik Lapro Giadi, Sri Hayati, Pangkalan Bun : -
Penerbit : PT Media Palangka Pambelum
Terbit Pertama : 15 November 2001 Manager Produksi : Junaidi Effendi, Operator Cetak : Ari Hartanto, Yunus Y Ikat, Kodrat P Aji, Tunes, Montas : Syahroni, Pra Cetak : Agung Priantoko, Ridwan
SK Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor C-15977HT/01.01 tanggal 24 Desember 2001 Ismail, Andriansyah, Gabriella Ois Meysiana.
Manager Keuangan & Akuntansi : -, Kabag Keuangan : -, Koordinator Sales & Marketing : Windraty Embang, Marketing Iklan Jakarta : Maya. Rahmad
Dewan Redaksi : Ediya Moralia, M Harris Sadikin, Pariyanto (08514680512), Account Executive : Meilisa Bela, Bagian Umum : Sigit Yadie Cahyo, HRD : M Alpiansyah.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : M Harris Sadikin
Pemimpin Perusahaan : Revy Apriani Agen : Palangka Raya : Fathir Agency (0536-322203), Anang Sukri Agency (081329051738), Kumala Agency (082156411182), Pangkalan Bun : Agency Ijai
Kabag Litbang : Hairil Supriadi (08125092246, Pagatan : Agency Syahrian (082153037502).
Ombudsman : - Percetakan : PT Media Palangka Pambelum
Alamat : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya (Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan)