Page 353 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 353
Laku Kritik
sampai saaT KuTulis ini, tigabelas tahun kemudian, masih
banyak yang tak kumengerti. Beberapa misteri terpecahkan.
Tapi, ada di dalam diri Parang Jati yang tak pernah terbukakan
secara penuh bagiku. Kelak, ketika kami telah begitu dekat, aku
tahu bahwa mengenai seks ada luka dalam diri Parang Jati.
Aku hanya mendugaduga dengan kepekaanku yang terbatas.
Ada keengganan yang tak wajar antara ia dan perempuan
itu. Semacam penolakan yang dilakukan sepasang remaja
demi menyangkal perjodohan yang diuarkan temanteman
sepermainan. Namun jika orang mau teliti atau mencaricari,
sesungguhnya ada kemiripan fisik antara dia, si perempuan,
dan penjahat itu, si ideolog dengan jubah dan topi hitam
kelinci. Bahkan kesamaan mereka akan menyatakan diri saat
mereka tertawa. Suara tawa itu, sebaris gigi yang teratur cantik,
serta sepasang lesung pipit. Aku mengerti, perjelasan hubung
an demikian akan terlalu menyakitkan bagi sahabatku. Karena
itu aku selalu menjaga mulutku. Bahkan di hadapan Marja.
Setiap orang memiliki bagian sensitif yang tak perlu kita orak.