Page 420 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 420

matahari. Ia selalu bisa membuat dirinya asyik sendiri, dan ke­
               asyikannya itu memancarkan energi positif bagi sekitarnya. Be­
               lum pernah kutemukan perempuan yang bisa menghibur diri
               lebih daripada Marja. Setelah aku berjarak dari egoku, kukira
               demikian pulalah dalam hal seks. Bukan aku yang memuaskan
               dia. Dia memuaskan dirinya menggunakan aku.
                   Demikianlah. Ketika aku dan Parang Jati pergi memanjat
               tebing,  membuktikan  jalur  sacred  climbing  pertama  kami,
               Marja  tidak  terlunta­lunta  kesepian  dan  merasa  disia­sia.  Ia
               tidak membuat kami merasa bersalah. Atau, jika kami jahat dan
               tak  mau  dipersalahkan,  ia  tidak  memberi  kami  alasan  untuk
               bilang, “Salah sendiri! Siapa suruh ikut nyusul ke sini.”
                   Ia  menemukan  banyak  keasyikan.  Salah  satunya  dengan
               mengajari  bahasa  Inggris  putri­putri  Pak  Pontiman.  Di  situ­
               lah,  seluruh  anggota  keluarga  Sang  Kepala  Desa  jatuh  cinta
               kepadanya. Dan, suami istri Pontiman Sutalip ini menghadiahi
               dia  cincin  emas  dengan  batu  kecubung  pengasihan.  Tidak
               main­main. Kecubung pengasihan adalah batu istimewa. Bisa
               membawa  berkah  bagi  pemakainya  untuk  dikasihi  orang­
               orang. Lagi pula, batu ini sudah sangat tua dan mahal harga­
               nya. Warnanya merah jingga yang pekat dan cemerlang.
                   “Tapi  cincin  itu  hilang  sekarang.”  Kini  wajah  gadisku
               begitu sedih.
                   Kami jarang melihat dia sedih. Karena itu kami tersentuh.
                   “Kamu ingat kapan terakhir kamu melihatnya?”
                   Marja  menggeleng.  Ia  mengaku,  sesungguhnya  ia  tidak
               begitu suka cincin itu. Seleranya kampungan, katanya. Tapi ia
               mau memakainya lagi jika bertemu keluarga Pontiman Sutalip,
               untuk  menunjukkan  penghargaannya.  Sekarang,  cincin  itu
               entah di mana padahal ia akan segera bertamu lagi ke rumah
               agar­agar  Hansel  dan  Gretel  itu—sebab  Parang  Jati  akan
               segera  ke  Sewugunung  lagi  untuk  penelitiannya  dan  kami
               akan ikut ke sana. Marja ngotot untuk menemukan cincin itu


             10
   415   416   417   418   419   420   421   422   423   424   425