Page 84 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 84

Aku telah menolak memasang bor pengaman.
                   Kudengar  Oscar  lagi.  Tadi  ia  berkata,  harusnya  yang
               heksentrik ini kau ganti bor gantungan. Kini ia berseru: Kau
               telah tujuh meter di atasku, Yuda! Dan medan di atasmu bukan
               lelucon. Jika kau jatuh sekarang, Yuda, percayalah, heksentrik
               ini retas. Dan jika batu terjepit tempat kau pasang tali ambin
               yang kau namai pengaman emas ini juga rumpal oleh hentakan,
               maka  selamat  berhadapan  dengan  nasib.  Nasib  baik  atau
               nasib buruk! Kau akan terhempas sedikitnya tigapuluh meter
               ke  bawah.  Dan  aku,  duabelas  meter.  Itu  pun  jika  pengaman
               di  bawahku  emas  duapuluh  empat  karat.  Jika  tidak,  sampai
               ketemu di neraka!
                   Ia meminta aku memang pasak piton sekarang.
                   Tapi bukankah piton itu merusak tebing?
                   Ah! Sedikit lagi di atasku aku melihat sebuah celah harap­
               an. Di sana tampaknya aku bisa memasang tali ambin lagi.
                   “Kau sudah dehidrasi dan halusinasi, Yuda!”
                   Sesuatu  bisa  tampak  dekat,  meski  sesungguhnya  tidak
               persis begitu.
                   Aku pasti bisa mencapainya. Ia tampak terjangkau. Jema­
               ri kiriku menyisip dan bukit telapakku menahan. Tangan ka­
               nanku menggapai ke atas. Bujariku telah menemukan bidang
               penjepit.  Lalu  telunjuk  mendapatkan  tempat  menyisip.  Lalu
               jari tengah dan jari manis. Tapi, demi setan serigala penjaga
               gunung batu, aku membutuhkan jari keenam untuk mencapai
               celah manis sedikit lebih tinggi. Celah itu akan menjadi celah
               puji tuhan, jika saja aku memiliki jari keenam.
                   Sayangnya  jari  keenam  itu  tak  aku  miliki.  Embun  peluh
               telah melembabkan seluruh telapakku.
                   Maka jatuhlah kami seperti kancing lepas pada baju yang
               direnggut dalam sebuah perkelahian ganas.
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89