Page 23 - BULETIN 1239
P. 23

• DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  Nurul Arifin Pimpin Pansus RUU

               Landas Kontinen




                                               Pansus RUU tentang Landas
                               akil Ketua
                                               Kontinen dari unsur Fraksi
                               DPR RI Sufmi
                               Dasco Ahmad
                               menetapkan
                                               semula saudara Muhammad
    PANSUS     W Anggota                       Partai Golongan Karya yaitu
                                               Abdurrahman S.T diganti oleh
               Komisi I Nurul Arifin menjadi   saudari Nurul Arifin M.Si anggota
               Ketua Panitia Khusus Rancangan   nomor A287,” ujarnya, Senin (20/3).
               Undang-Undang (RUU) Landas         Sementara itu, Nurul Arifin
               Kontinen menggantikan ketua     mengatakan komitmennya
               sebelumnya Anggota DPR RI Maman   untuk dapat menyelesaikan
               Abdurrahman. PergantiZan tersebut,   pembahasan RUU tersebut pada
               kata Dasco berdasarkan surat dari   Masa Sidang IV Tahun Sidang
               Pimpinan Fraksi Golongan Karya   2022-2023 ini. “Tadinya komitmen
               perihal pergantian nama Pimpinan   bersama untuk menyelesaikan
               Pansus RUU tentang Landas       di masa sidang ini, karena selain    FOTO: RSB/PDT
               Kontinen dari Fraksi Partai Golkar DPR   waktunya sudah terlalu lama,
               RI                              juga memang sudah dibutuhkan    Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad saat
                                                                               menetapkan Anggota Komisi I Nurul Arifin menjadi
                  “Atas dasar surat tersebut maka   keberadaanya undang-undang   Ketua Panitia Khusus RUU Landas Kontinen di Ruang
               terjadi perubahan susunan Ketua   ini,” tegasnya.   bia/aha     Pansus B, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta,
                                                                               Senin (20/3/2023).

                                            Menakar Pelaksanaan Sistem Proporsional Terbuka    anytime,
                                                                                               anywhere,
                                                  dalam Pemilu Serentak Tahun 2024             support the parliament.

                    Pelaksanaan  pemilihan umum (pemilu)  merupakan salah satu instrumen penting  bagi berjalannya  roda pemerintahan  suatu negara.  Di Indonesia, pemilu

                    secara  khusus telah  diatur dalam  Undang-Undang  Dasar Tahun  1995 Pasal 22E  ayat  (1) s.d (6) dimana  pada  pasal (2) menjelaskan  “Pemilihan  umum
                    diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat
                    Daerah”.  Selain  sebagai pemenuhan  atas  kebutuhan  kekuasaan  dan kepemimpinan negara,  pemilu  juga  dianggap  sebagai  wadah  bagi  rakyat dalam
                    memberikan aspirasinya dan kepentingan dalam kehidupan bersama. Berdasarkan UU no. 8/2012 pasal 1 angka 1, Pemerintahan dapat dikatakan demokratis
                    apabila pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
                    Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang
                    Agar  terlaksananya pemilu  maka  dibutuhkan  sistem pemilu yang dapat  digunakan untuk  menentukan  tata  cara penyelenggaraan dan  penentuan  hasil
                    menjelaskan pemilihan umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang
                    pemenang pemilu. Secara umum terdapat tiga sistem  pemilu  yang diterapkan di dunia yaitu sistem pluralitas, proporsional, serta sistem campuran. Pada
                    tahun 2024 nanti, pemilu  akan diselenggarakan secara serentak sesuai
                    dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.  dengan UU  no. 7/2017 dengan menggunakan sistem proporsional terbuka. Sistem
                    proporsional merupakan sistem yang menyediakan beberapa kursi parlemen yang akan diperebutkan pada wilayah pemilihan, artinya rasio perolehan suara
                    di partai akan sama dengan rasio perolehan jumlah kursi parlemen.
                    Penggunaan sistem proporsional  terbuka  dalam  pemilu serentak  tahun  2024
                    dipandang memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu sebagai berikut:   Kesimpulan
                                                                     Setiap sistem pemilu memiliki dampak positif dan negatifnya.
                    Kelebihan Sistem Proporsional Terbuka pada Pemilu Serentak tahun 2024:   Namun, pemerintah  tetap  perlu  memilih  satu sistem  yang
                          •   Sistem proporsional terbuka dinilai  mewakili  proporsi  jumlah  kursi   dianggap  terbaik dengan berbagai dampak yang  didapatkan.
                            karena  jumlah  kursi  yang  didapatkan  partai di  parlemen sesuai   Penggunaan  sistem proporsional terbuka untuk Pemilu
                            dengan jumlah suara yang diperoleh.      Serentak  tahun  2024  merupakan pilihan terbaik  karena
                          •   Dinilai lebih adil bagi pemilih karena dibebaskan untuk memilih wakil   mengedepankan kebebasan untuk rakyat Indonesia  dalam
                            legislatifnya  dan  dapat memonitoring  secara  langsung kinerja   memilih calon legislatifnya.
                            wakilnya.
                          •   Sistem proporsional terbuka dapat  membuka peluang bagi  partai   Tujuan  dipilihnya  sistem  pemilu proporsional terbuka  adalah
                            kecil  (minoritas) untuk tetap  dapat  dipilih  atau memperoleh  akses   agar hasil dari pemilu serentak menghasilkan para wakil rakyat
                            perwakilan  dan  dapat menempatkan  wakilnya  dalam badan   yang bertanggung  jawab dan  dekat dengan  konstituennya.
                            perwakilan.                              Namun, dalam kenyataannya potensi praktik  politik  uang
                      Kekurangan Sistem Proporsional Terbuka untuk Pemilu Serentak tahun 2024:   masih tetap  akan  terjadi.  Sehingga masih  perlu  adanya
                         •   Potensi   terjadinya   tarik menarik   kepentingan   partai politik   koordinasi oleh  seluruh  pihak  terkait  sehingga  pelaksanaan
                                                                     pemilu  serentak  dapat berjalan  sesuai dengan keinginan
                           (fragmentasi partai) yang berakibat pada kurangnya dukungan partai   rakyat  Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang
                           untuk saling berintegrasi atau bekerjasama bahkan cenderung untuk   berlaku.
                           mempertajam perbedaan.
                         •   Proses perhitungan suara yang cukup rumit dan membutuhkan waktu
                           yang lama disebabkan oleh pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024
                           akan  mempunyai jumlah  kandidat atau  calon  yang  cukup  banyak
                           untuk dipilih.
       Scan QR           •   Dari sisi anggaran,  terdapat  potensi  terjadinya politik  uang  karena
       untuk berita        para kandidat akan melakukan berbagai cara agar bisa terpilih.
       selengkapnya

                (Tim Puskaji AKN, diolah dari berbagai sumber)
                                                                                   Nomor 1239/IV/III/2023  • Maret 2023  23
   18   19   20   21   22   23   24