Page 6 - BULETIN 1213
P. 6

BULETIN            Parlementaria                                 13,8 persen PDB hingga 15,1 persen




            Terima Nota Keuangan
    PARIPURNA • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  2023, DPR Minta   besaran 2,61 persen PDB hingga
                                                                             PDB, serta defisit berada pada
                                                                             2,85 persen PDB.
                                                                               Tema Rencana Kerja
                                                                             Pemerintah pada Tahun 2023, yaitu
                                                                             'Peningkatan produktivitas untuk
            Insentif Pajak
                                                                             transformasi ekonomi yang inklusif
                                                                             dan berkelanjutan’. Sementara
                                                                             arah kebijakan fiskal, lanjut Puan
            Dipertajam Demi PEN
                                                                             akan difokuskan pada penguatan
                                                                             kualitas Sumber Daya Manusia
                                                                             (SDM), percepatan pembangunan
                                                                             infrastruktur, penguatan reformasi
                                                                             birokrasi, revitalisasi industri, dan
                                                                             pembangunan ekonomi hijau. Puan
                                                                             pun memberi catatan mengenai
                                                                             rencana kerja Pemerintah dan arah
                                                                             kebijakan fiskal tersebut.
                                                                               “Pemerintah agar telah
                                                                             mengantisipasi berbagai faktor
                                                                             global dan nasional yang dapat
                                                                             memberikan tekanan kepada
                                                                             kemampuan keuangan negara
                                                                             dalam melaksanakan APBN pada
                                                                             tahun 2023,” ucap perempuan
                                                                             pertama yang menjabat sebagai
                                                                           FOTO: MUNCHEN/NVL  perlu mengantisipasi berbagai
                                                                             Ketua DPR RI itu.
                                                                               Menurut Puan, APBN 2023

                                                                             hal yang dapat mempengaruhi
                                                                             kebijakan fiskal APBN dan
            Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani saat menerima Pengantar RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2023
            beserta Nota Keuangannya dari Presiden Joko Widodo.              ketahanan APBN. Khususnya yang
                                                                             berkaitan dengan pendapatan
                       etua DPR RI Dr.      Beserta Nota Keuangannya oleh    negara, peningkatan belanja
                       (H.C) Puan Maharani   Presiden Jokowi dilakukan dalam   khususnya subsidi, serta
                       menerima Pengantar   Rapat Paripurna Pembukaan Masa   pembiayaan defisit melalui
                       RUU tentang Anggaran   Persidangan I Tahun Sidang 2022-  SBN. Mulai dari dinamika global,
            K Pendapatan dan                2023 DPR yang diselenggarakan    konflik geopolitik, perkembangan
            Belanja Negara (APBN) Tahun     di Gedung Nusantara, Senayan,    kebijakan moneter global, stagflasi,
            Anggaran 2023 beserta Nota      Jakarta, Selasa (16/8).          perkembangan harga komoditas
            Keuangannya dari Presiden Joko     Lewat pembahasan tersebut,    strategis seperti minyak bumi,
            Widodo. Ia berharap, pelaksanaan   jelas Puan, asumsi makro      kerentanan produksi pangan
            APBN 2023 dilaksanakan secara   pertumbuhan ekonomi nasional     global, dan lain sebagainya.
            cermat dan efektif. Pada masa   berada pada kisaran 5,3 persen     “APBN 2023 ini merupakan
            sidang sebelumnya, DPR RI bersama   hingga 5,9 persen dan laju inflasi   konsolidasi APBN kembali
            Pemerintah telah melakukan      pada kisaran 2 persen hingga 4   kepada defisit di bawah 3 persen
            pembahasan Kebijakan Ekonomi    persen. Kemudian pendapatan      PDB. Sehingga menempatkan
            Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan   negara diperkirakan berada     Pemerintah untuk dapat
            Fiskal (KEM PPKF) APBN Tahun    pada besaran 11,19 persen PDB    melakukan usaha terbaik dalam   Scan QR
                                                                                                          untuk berita
            Anggaran 2023.                  hingga 12,24 persen PDB, dengan   mengoptimalkan penerimaan   selengkapnya
               Penyampaian keterangan       pendapatan perpajakan sebesar    negara, pilihan prioritas belanja, dan
            Pemerintah atas Rancangan       9,3 persen PDB hingga 10 persen   ruang pembiayaan yang semakin
            Undang-Undang tentang APBN 2023   PDB. Lalu belanja negara sebesar   terbatas,” tutur Puan. l rnm,ann/sf


            6   Nomor 1213/IV/VIII/2022  • Agustus 2022
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11