Page 15 - BULETIN 1285
P. 15

KOMISI VIII  • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  Hilirisasi Timah Belum Bisa

               Berkembang Maksimal






                                               Belitung anjlok. Hal ini berkaitan
                         omisi VII DPR RI
                                                                                  Bambang kemudian
                                                                               menambahkan bahwa daerah
                         terus dorong hilirisasi
                                               dengan tidak adanya ekspor timah
                         pertambangan,
                                                                               ini terancam kolaps. Melihat
                         termasuk timah.
                                                                               pemerintah terus memberikan
              K Hilirisasi diharapkan
                                                                               kebijakan larangan ekspor timah.
               dapat meningkatkan nilai tambah   pada 2 bulan terakhir ini,” tegasnya.  penghasil timah terbesar di Indonesia
               dan memacu ekspor. Bambang                                      Pasalnya, timah sudah menjadi tulang
               Haryadi selaku Wakil Ketua Komisi   DAERAH PENGHASIL            punggung perekonomian di sana.
               VII menilai bahwa hilirisasi ini                                   “Sejauh ini Kepulauan Bangka
               merupakan program andalan       TIMAH TERBESAR                  Belitung sudah melakukan hilirisasi
               pemerintah, namun belum         DI INDONESIA INI                timah menjadi tin ingot atau timah
               berjalan maksimal dan belum bisa   TERANCAM KOLAPS.             batangan. Makanya, jika larangan
               berkembang.                     MELIHAT PEMERINTAH              ekspor timah memang diberlakukan,
                  “Problemnya adalah regulisasi   TERUS MEMBERIKAN             maka hal tersebut sangatlah tidak
               fiskal yang sekaligus tidak     KEBIJAKAN                       tepat,” tutupnya.  dip/aha
               mendukung hilirisasi itu sendiri.
               Yang kita ketahui, barang-barang   LARANGAN EKSPOR
               setengah jadi seperti Nickel Ingot,   TIMAH. PASALNYA,
               Nickel Pig Iron (NPI), masih dipungut   TIMAH SUDAH
               Ppn 11%. Hal ini justru lebih mahal   MENJADI TULANG
               ketimbang mendapatkan produk    PUNGGUNG
               dari luar negeri. Jadi menurut saya,   PEREKONOMIAN DI
               mungkin saja orang pajak bilang
               ‘itukan bisa restitusi?’ tapi bagi saya   SANA.
               hal itu tidak menarik. Solusinya ya
               Ppn 11% yang dihapus saja,” ungkap
               Bambang saat ditemui sesuai
               Kunjungan Komisi VII DPR RI di Bali,
               Kamis (7/3).
                  Lebih lanjut, Bambang Patijaya
               selaku Anggota Komisi VII DPR RI
               juga menjelaskan bahwa ditengah
               persoalan manajerial dan internal
               yang menimpa PT Timah Tbk
               saat ini. Ia berharap adanya titik
               keseimbangan baru, sehingga
               perekonomian masyarakat bisa
               kembali normal dan juga tumbuh.
                  “Kami (Komisi VII DPR RI)
               berpesan bahwa persoalan yang
               sedang terjadi tidak berimplikasi
        Scan QR   terhadap kontribusi dan persoalan
        untuk berita
        selengkapnya  ekonomi masyarakat, seperti yang   FOTO: DIP/PDT
               terjadi di Bangka Belitung. Kita lihat
               sejak proses penegakan hukum ini   Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Haryadi saat memimpin Kunjungan Komisi VII DPR RI di Bali, Kamis
               berjalan, justru ekonomi Bangka   (7/3/2024).


                                                                                       1285/III/III/2024  • Maret 2024  15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20