Page 15 - Peninggalan Masa Hindu-Buddha di Kecamatan Ponggok
P. 15
Candi Kalicilik berdiri di tanah seluas
166 m2 dengan ukurann candi 10 x
6,10 m dengan 10 m. candi ini memiliki
Sejarah Candi kalicilik
pintu disebelah barat sehingga
menyerupai candi bangkal. Terdapat 3
pintu semu di tubuh candi, pintu ini
mneyerupai pintu masuk candi. Relief
kala dipahatkan di pintu dan juga pintu
semu yang menghiasi tubuh candi.
Ditemukan dua arca yakni arca mahala
dan arca syiwa mahaguru. Melihat situs
candi kalicilik terdapat arca menjadikan
muncul asumsi atau pernyataan bahwa
situs ini dulunya difungsikan sebagai
tempat memuja dewa syiwa (Soeroto,
2010:105). Melihat ornamen-ornamen serta pahatan yang
ada pada candi menunjukkan bahwa candi ini
merupakan rintisan agama hindu. Candi yang
merupakan peninggalan pada periode klasik akhir
XIV-XVI M ini keadaanya masih berdiri dengan
kokoh akan tetapi atap candi sudah runtuh dan
bagian kaki candi merupakan hasil pembaharuan.
Tahun 1913 pemerintah melakukan pemugaran
dengan tujuan menyelamatkan keruntuhan.
Pemugaran pada masa pemerintahan belanda.
Perkembangan candi ini mengalami pemugaran
terakhir pada 1992-1993.Pemberian nama pada
Candi Kalicilik memiliki kaitan erat dengan
keadaan masa lalu. Nama Candi Kalicilik diambil
dikarenakan pada zaman dahulu pada sekitar
candi ada sungai kecil (kali:jawa yang berarti
sungai dan cilik: jawa yang berarti kecil) (M Yusuf
Ashari, 2020).