Page 70 - emodul sains
P. 70

Al – Quran dan Fisika



                                                  “Fenomena Fatamorgana”














                 Fatamorgana  merupakan  sebuah  fenomena  di  mana  optik  yang  biasanya  terjadi  di  tanah
                 lapang yang luas seperti padang pasir atau padang es. Fatamorgana adalah pembiasan cahaya
                 melalui  kepadatan  yang  berbeda,  sehingga  bisa  membuat  sesuatu  yang  tidak  ada  menjadi
                 seolah ada. Fenomena ini biasa dijumpai di tempat panas dan Gunung Brocken di Jerman.
                 Seringkali di gurun pasir, fatamorgana menyerupai danau atau air atau kota. Ini sebenarnya
                 adalah  pantulan  daripada  langit  yang  dipantulkan  udara  panas.  Udara  panas  ini  berfungsi
                 sebagai cermin.

                 Di dalam Al-Quran, fatamorgana juga dibahas dan disinggung. Dalam (Q.S. An-Nuur : 39)
                                                 ۡۤ
                                                                                             ۡ ۡۤ
                                ۡ
                           ۡ
                                                                            ۡ
                                                                                                        ۡ
                                                                      ۡ
                                                                                ٍۢ
                                                                                                 ۡ
                                                             ۡ
                                                                                        ۡ
                                                                         ٍ ِ
                                                                                                        ِ
                                  ِ
                                                                             ِ ٍ
                                                              َّ
                                                                                                          َّ
                     دجو  َّ     و    ا   يش     هديَ  ۡ      َ لَ    هءٓ  َ ِ   اذا   اج   َٰ تح  ءٓ ام نَٰامظلا وبس َّ يَّ ةع يقب بارسك مُ لُامعا اورفك    نيذلاو
                                  َ
                                                          ُ
                                                                                     َ
                                                                                              َ ََ
                          ً  َ
                  َ
                                                                          َ
                               ُ
                                                                                        ُ َ
                                                                                                           َ
                                                                                                      َ
                   َ َ
                                       َ َ
                                                 ّ َ
                                                     ً َ
                                                                                  ََ
                                                                                                 ُ
                                                                  َُُ
                                                                        ۡ
                                                                                                      ۡ
                                                                             ۡ
                                                                                                       ِ
                                                                                           ِ
                                                                   ِ ِ
                                                                                               َٰ
                                                                             ِ
                                                                    باسلۡا     عيرس    َٰ للَّاو   وباسح     وٮفو ف   هدنع َّ
                                                                                                          َٰ للَّا
                                                                                                     َ
                                                                                               ّ َ
                                                                           ُ َ
                                                                                       َ َ
                                                                      َ
                                                                                 ُّ َ
                                                                                             ُ َ
                 Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar,
                 yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak
                 mendapatinya  sesuatu  apapun.  Dan  didapatinya  (ketetapan)  Allah  disisinya,  lalu  Allah
                 memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat
                 perhitungan-Nya. (Q.S. An-Nuur : 39)
                 Al-Imam Ibnu Katsir ketika menafsirkan makna fatamorgana pada ayat di atas, “Demikian
                 pula  keadaan  orang  kafir,  ia  menduga  bahwa  dirinya  telah  mengerjakan  suatu  amal
                 kebaikan, dan bahwa dirinya pasti mendapat sesuatu pahala. Tetapi apabila ia menghadap
                 kepada Allah pada hari Kiamat nanti dan Allah menghisabnya serta menanyai semua amal
                 perbuatannya,  ternyata  dia  tidak  menjumpai  sesuatu  pun  dari  apa  yang  telah  dilakukan
                 sebelumnya. Adakalanya karena tidak ikhlas, atau adakalanya karena tidak sesuai dengan
                 tuntunan syariat, seperti yang disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya, „Dan kami hadapi
                 segala  amal  yang  mereka  kerjakan,  lalu  kami  jadikan  amal  itu  (bagaikan)  debu  yang
                 berterbangan.
                                                         Pemantulan Dan Pembiasan Cahaya  58
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74