Page 64 - PRODUK BUKU MAHASISWA
P. 64
"Hukum di Delhi berada di bawah pemerintah pusat. Dalam skenario
terbaiknya, bisa saja hukum ini gagal mengadili atau memang dibuat
sedemikian rupa demi persekongkolan," lanjutnya.
Kemudian seorang wanita yang enggan disebut namanya, mengatakan kepada
The Wire bahwa dirinya mendengar orang-orang berkumpul untuk melakukan
aksi protes sunyi, dan ia memutuskan untuk bergabung.
"Jadi aku bergabung, karena aku kecewa. Aku termasuk warga negara yang
prihatin. Aku sudah melihat kerusuhan 1984, kerusuhan 2002 (di Gujarat), dan
kali ini 2020. Ini seharusnya tidak terjadi," tuturnya.
Sementara itu Vani Subramanian yang merupakan anggota grup wanita Saheli
Trust mengatakan, ini adalah unjuk rasa paling damai untuk hukum yang
sangat diskriminatif.
"Mereka sangat menginspirasi, sangat menawan, unjuk rasa paling damai
untuk menentang hukum yang diskriminatif," katanya.
"Dan ketika kamu merasa masih bisa melanjutkan hidup dalam suasana politik
yang memanas ini, ketika rakyat bisa bersuara, kami dengar banyak ujaran
kebencian menyelimuti ibu kota negara sebelum dan sesudah pemilu di Delhi."
"Jadi sekarang kita melihat peristiwa ini dan polisi cuma melihatnya tanpa
menolong. Lantas apa yang bisa dilakukan seorang rakyat biasa?" lanjutnya.
Para "demonstran sunyi" ini duduk di dekat barikade polisi yang menutup akses
masuk ke monumen.
Inspektur Polisi Jagvir Singh mengungkapkan, sudah ada aturan di India untuk
menutup pintu masuk ke India Gate mulai pukul 19.30 malam selama musim
dingin.
Meski demikian sejumlah polisi tetap berjaga di lokasi kegiatan.
Lilin-lilin kemudian dinyalakan para peserta aksi untuk melangsungkan
kegiatan, tepat di luar barikade polisi.
Kerusuhan di India terjadi karena pro-kontra masyarakat tentang UU
Kewarganegaraan India.
UU ini dinilai merugikan umat Muslim karena memberi amnesti untuk imigran
non-Muslim dari tiga negara tetangga yang mayoritas penduduknya memeluk
agama Islam.
Kerusuhan merebak mulai Minggu (23/2/2020) dan sampai hari ini
(26/2/2020) telah menewaskan 23 orang, menurut laporan dari BBC.
Scientific Inquiry untuk Materi Analisis Wacana Kritis 59