Page 48 - Modul Matematika Dasar
P. 48

Dari  tabel  di  atas,  bila  x  =  5,  disubtisusikan  pada  (a),  (b),  dan  (c)  maka
                     persamaan tersebut menjadi suatu kesamaan.
                     ✓  3x – 1 = 14
                         3 (5) – 1 = 14
                         14 = 14 (ekuivalen)
                     ✓  3x = 15
                         15  15 (ekuivalen)
                     ✓  x = 5
                         5 = 5 (ekuivalen)
                     Berarti 3x – 1 = 14 dan 3x = 15 merupakan persamaan yang ekuivalen.


                  Contoh 8.4

                               1     1   3     5
                  Selesaikan    x  −   =   x  +
                               3     2   4     6
                  Penyelesaian
                   1    1    3     5
                    x  −   =   x  +
                   3    2    4     6
                  4 −   6 = x    10
                            9 +
                    x
                    5 =
                  − x    16
                        16
                  x  =  −
                         5


                  8.3 Persamaan Kuadrat
                         Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan yang pangkat teringgi dari
                  variabelnya yakni dua. Bentuk umum persamaan kuadrat adalah:

                                            2
                                                                          a
                                         ax +   bx + c = ; 0    a, b, c R  dan    0

                  Menyelesaikan  persamaan  kuadrat  berarti  mencari  harga  x  yang  memenuhi
                  persamaan kuadrat tersebut. Solusi dari suatu persamaan kuadrat juga disebut
                  sebagai  akar  dari  persamaan  kuadrat.  Jika  x   dan  x   adalah  akar-akar  dari
                                                                    1
                                                                             2
                  persamaan  kuadrat,  maka  x   dan  x dapat  ditentukan  dengan  cara  sebagai
                                                  1
                                                           2
                  berikut.
                  a) Aturan faktor nol
                         Cara  ini  menyatakan  bahwa  hasil  kali  sembarang  bilangan  dengan
                  bilangan nol adalah nol. Cara ini menyatakan bahwa hasil kali sebarang bilangan
                  dengan bilangan nol adalah nol. Misalkan 2 × 0 = 0, 0 × 9 = 0 atau 0 × 0 = 0. Jadi,
                  jika  hasil  kali  dua  bilangan  sama  dengan  nol  maka  salah  satu  atau  kedua
                  bilangan tersebut adalah nol. Secara simbolik dinyatakan bahwa jika ab = 0 maka
                  a = 0 atau b = 0. Kata atau pada ”a = 0 atau b = 0” berarti bahwa salah satu dari
                  a atau b sama dengan nol atau bisa jadi kedua-duanya sama dengan nol.






                                                           44
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53