Page 229 - MODEL DESAIN BUSANA
P. 229

5.  Penerapan Tekstur Pada Busana

                     Seperti  halnya  warna,  tekstur  juga  perlu  disesuaikan  dengan  banyak

                faktor seperti warna kulit, kesempatan pemakaian, bentuk tubuh dan lain-lain.

                Dalam penerapannya, ada beberapa aspek-aspek tekstur pada busana yaitu:
                 1)  Kontur permukaan (perbedaan kerataan permukaan)

                        Secara  umum  semakin  besar  perbedaan  kerataan  dari  kontur

                    permukaan,  maka  benang  yang  mengambangpun  akan  lebih  banyak  dan

                    makin terbukanya suatu permukaan atau struktur, maka kain tersebut akan
                    lebih  rapuh/  lebih  mudah  sobek.  Kain-kain  yang  mudah  sobek  biasanya

                    diperuntukan  untuk  pakaian  pesta  (formal)  dimana  gesekan  tidak  terlalu

                    banyak terjadi.

                        Permukaan kain yang berbulu halus akan cepat kotor tapi tidak begitu
                    tampak.  Kain  yang  permukaannya  rata  dengan  anyaman  yang  padat

                    biasanya baik untuk pakaian “Hard Wear” (tahan banting).

                        Secara visual, permukaan kain yang berbulu halus akan memperbesar

                    tubuh  dan melunak siluetnya sedangkan permukaan kain yang  licin akan
                    menciptakan siluet yang tajam.


                 2)  Gesekan permukaan

                        Gesekan  permukaan  artinya  sejauh  mana  permukaan  kain  itu
                    bersentuhan.  Kain  yang  permukaannya  licin,  cocok  untuk  rok  dalam  dan

                    pelapis  mantel/jaket  (voering)  dengan  maksud  agar  pakaian  lain  yang

                    dikenakan akan menggelincir.

                 3)  Karakter themal

                        Yaitu  bagaimana  rasa  kain  tersebut  ketika  diraba  atau  dipegang

                   dibandingkan  dengan suhu kulit kita. Sifat ini erat kaitannya dengan daya

                   serap  suatu  kain.  Biasanya  semakin  besar  daya  serap  serat  suatu  kain,





                                                                                         173
   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234