Page 173 - EMODUL - PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
P. 173
end end
if sama ==
true
break; % Berarti sudah
konvergen end
% Ke iterasi berikutnya
k = k + 1; Ckmin1 = Ck; end k = k-1; G = Ckmin1;
Hasilnya ditunjukkan pada Gambar 9.17 (b)
Gambar 9.17(c) menunjukkan keadaan yang dinamakan defisiensi
konveks. Defisiensi konveks menyatakan selisih antara convex hull dan citra
asli. Hasil tersebut diperoleh melalui:
>> imshow(G – Garpu)
(a) Citra fork-3.png (b) Convex hull (c) Convex hull – Citra asli
Gambar 9. 17 Hasil convex hull dan defisiensi konveks
F. Operasi Morfologi Pada Citra Grayscale
Sejauh ini, pembicaraan mengenai morfologi terbatas pada citra biner.
Sesungguhnya, morfologi juga dapat dikenakan pada citra beraras keabuan.
Namun, tentu saja terdapat perbedaan dalam melakukan operasi morfologi ini.
Beberapa operasi morfologi untuk citra beraras keabuan dibahas di subbab ini.
Dilasi pada aras keabuan didefinisikan sebagai berikut (Gonzalez &
Woods, 2002):
( )( , ) = ( , )∈ (A(u-i,v-j)+B(i,j))
dengan A adalah citra dan B adalah elemen penstruktur. Jadi, nilai yang
dihasilkan berupa nilai terbesar antara A+B, dengan proses penambahan dilakukan
seperti yang terjadi pada konvolusi citra. Simbol g sesudah tanda menyatakan
bahwa operasi dilasi tersebut berlaku untuk citra beraras keabuan.
173