Page 48 - PETUNJUK PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
P. 48
Praktikum Farmakologi 2 - 2021
b. Alat :
1. Pletismograp
2. Alat suntik (± 1 ml)
3. Mortir & stamper
c. Hewan Uji : tikus jantan 200-300 g / wisar
d. Cara Kerja :
1. Disiapkan 15 ekor tikur dan dibagi menjadi 5 kelompok (masing-masing 3 ekor) yaitu
kelompok kontrol (NaCMC 0.5%) dan kelompok uji yaitu celecoxib, natrium
dikofenak, asam mefenamat dan parasetamol
2. Tikus ditimbang dan kedua kaki belakang diberi tanda di atas lutut.
3. Satu jam kemudian, diukur volume udem sebelum diinduksi peradangan.
4. Disuntik karagenin 3% subplantar (kaki kanan belakang) 0.1 ml
5. Diukur segera volume udem dengan mencelupkan telapak kaki (sampai ke tanda) ke
dalam air raksa pada alat pletismograp. Pengukuran diulangi tiap 15 menit selama 1
jam.
6. Tugas praktikan :
Hitung persen penghambatan inflamasi untuk tiap obat pada tiap dosis uji.
7. Analisa data
- volume udem dianalisis menjadi % kenaikan volume udem dengan rumus:
Vo
Vt
% KVU = 100% x ( Vacher dkk, 1964 )
Vo
KVU = kenaikan volume udem
Vo = volume kaki sebelum di suntik karagenin
Vt = volume kaki setelah disuntik karagenin
- Dari data % kenaikan volume udem dibuat hubungan antara % KVU dengan waktu,
selanjutnya dihitung AUC 0-60 dengan rumus (luas trapezoid):
AUC 0-60 = C C C C C C
t t
t
15 0 x 15 t 30 15 x 30 15 ... 60 45 t x 60 t 45
0
2 2 2
C0 - C60 = volume udem pada menit ke - 0 sampai 60 pada
masing-masing kelompok.
AUC 0-60 = Luas daerah dibawah kurva % kenaikan dari tiap individu
tikus.
dari data AUC 0-6 % KVU dihitung % Daya Antiinflamasi dari tiap individu dengan
rumus : AUCk AUCp
% Daya Anti Inflamasi = 100 % x
AUCk
AUCk = luas daerah di bawah kurva rata-rata pada kelompok kontrol negatif
AUCp = luas daerah dibawah kurva tiap individu pada kelompok perlakuan
- Dihitung uji statistik data yang ada!
Program Studi Farmasi 48
Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat