Page 8 - BAHASA INDONESIA_Neat
P. 8
BIN 5-04
TUGAS 1
1. Amatilah kedua teks di bawah ini
Teks 1
Perang Banten Menghadapi Belanda
Banten merupakan bandar pertama yang didatangi Belanda pada tahun
1596. Ketika itu, Banten telah tumbuh menjadi bandar internasional yang
sangat ramai. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis menyebabkan pedagang-
pedagang menyingkir ke Aceh dan Banten.
Sejak kedatangan Belanda ke daerah itu, rakyat Banten telah
mencurigai dan menolaknya. Akan tetapi, kemudian, mereka diterima baik
setelah pimpinan rombongan, Cornelis de Houtman dan Pieter Keyser,
menjelaskan bahwa kedatangan mereka untuk berdagang. Namun, dalam
kenyataannya orang-orang Belanda bersikap kasar dan menimbulkan aneka
keonaran. Akibatnya, beberapa orang Belanda termasuk de Houtman
ditangkap. Setelah memberi tebusan untuk membebaskan teman-temannya
yang disekap penguasa Banten, Belanda kembali meninggalkan Bannten
tanpa membawa apa-apa.
Pada tahun 1598, Belanda datang lagi dipimpin oleh van Neck dan
Warwijk. Belanda kemudian mengepung Banten. Pada tahun 1659, Sultan
Ageng Tirtayasa terpaksa menandatangani perjanjian damai dengan
Kompeni. Namun, pada tahun-tahun berikutnya, Sultan Ageng tetap
melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan ekonominya. Usaha tersebut
cukup berhasil. Hal ini terbukti dengan adanya loji-loji Inggris dan Prancis di
bandarnya. Akhirnya, Banten kembali menjadi saingan berat bagi Kompeni
yang waktu itu sudah bermarkas di Batavia.
Pada masa Kerajaan Banten, meriam Ki Amuk dipergunakan sebagai
senjata perang. Sayangnya, di pihak intern Kerajaan Banten itu sendiri,
terjadi perpecahan: Sultan Ageng dengan puteranya yang kemudian terkenal
dengan sebutan Sultan Haji. Sultan Haji mengadakan hubungan gelap dengan
Belanda untuk melawan ayahnya. Pada tahun 1680, ia berhasil merebut
kekuasaan ayahnya. Tindakannya itu tidak menyenangkan sebagian besar
tokoh-tokoh kerajaan. Pada akhirnya, pecahlah perang terbuka antara ayah
dan anak. Kompeni ikut campur. Dengan bantuan Belanda, pada tahun 1683,
Sultan Haji berhasil mengalahkan dan menawan ayahnya. Pada tahun 1684,
Sultan Haji menandatangani perjanjian dengan Belanda yang isinya
menyatakan bahwa Banten takluk kepada Kompeni.
TEKS CERITA SEJARAH Halaman 8