Page 69 - Al Ashri Cover Cetak.cdr
P. 69

KISAH



            “Sudah 7 tahun masa kamu tidak tahu wali tanpa    di  masa  kecilnya  ketika  dirampok  malah  berkata
            nama dan tanpa gelar, memangnya gurumu tidak      jujur tentang kantung emas yang ia bawa. Perampok
            memberi tahu?”                                    itu pun heran mengapa ia malah jujur mengatakan
                                                              kantung  emas  yang  dibawanya,  padahal  setiap
               Si Pemuda itu menjawab, "Saya sering membaca
            dan mendengar kisah wali dari guru saya Pak, tapi   orang  yang  mereka  rampok  selalu  berbohong
                                                              t e n t a n g   b a w a a n n y a   d a n   b e r u s a h a
            saya tidak pernah dengar,  ada wali tanpa nama dan
            tanpa  gelar.  Dan  guru  sayapun  tidak  pernah   menyembunyikannya  dari  mereka.  Lalu  kau  tahu
                                                              apa kata Syekh Abdul Qadir Jaelani? Beliau berkata,
            menyebutkan siapa wali tersebut.”
                                                              "Ketika aku hendak bepergian menuntut ilmu, ibuku
               Orang gila itu tertawa lalu berkata “Sebenarnya   berpesan, agar bila aku bertemu dengan siapapun
            gurumu  pernah  menyebutkannya,  bahkan           maka aku harus jujur dan tidak berbohong. Sungguh
            berulang-ulang kali menyebutkannya, hanya kamu    ibuku lebih ridho bila aku jujur sekalipun aku harus
            yang tidak faham-faham dengan maksud gurumu.      kehilangan harta dan perbekalanku, daripada aku
            Lagi pula sebutannya wali tanpa nama dan tanpa
                                                              harus kehilangan kejujuranmu.”
            gelar, jelas gurumu tidak tahu nama wali tersebut
            dan tidak tahu gelar wali tersebut. Tapi kamu sendiri   Orang  gila  itu  berkata  lagi,  "  Kau  bangga  dan
            tahu  siapa  wali  tersebut,  bahkan  wali  itu  begitu   takjub kepada para wali yang kau ziarahi, pernahkah
            dekat denganmu” si pemuda itu berbisik dalam hati.   kau  bangga  dan  takjub  kepada  ibumu  yang  Allah
                                                              anugerahkan kepadamu?”
               “Apa? Aku mengenal wali tersebut? Siapa dia?”
                                                                 “Ridho  orangtua  adalah  ridho  nya  Allah,  para
               "He .. he ... he ... wali tanpa nama dan tanpa gelar   awliya  mereka  menjadi  Wali  Quthb  dikarenakan
            itu adalah orangtuamu sendiri. Nah, sekarang aku
                                                              ridho  dari  orangtua  mereka,  tidakkah  kau  sadar
            tanya  kamu,  memangnya  aku  kenal  siapa  nama   bahwa do'a dan harapan kedua orangtuamu hampir
            orangtuamu dan gelar orangtuamu? “
                                                              setara dengan Wali Quthb?”
               Si  pemuda  jadi  tambah  bingung  dan  semakin   Orang  gila  itu  berdiri  lalu  berkata  sambil
            bertanya-tanya  "Orangtuaku?  maksud  Bapak       menunjuk kearah pemuda itu ;
            orangtuaku  adalah  wali  tanpa  nama  dan  tanpa
            gelar? Mengapa bisa begitu Pak?”                     “Lihat dirimu, kelak kau akan jadi seorang Bapak.
                                                              Apakah  kau  tahu  karomah  bapakmu  selama  ini?
               Orang gila itu mulai menatap matanya dengan
                                                              Lihat tangannya, lihat punggungnya lihat kulitnya,
            tajam,  lalu  bangkit  dari  duduknya  dan  berkata   setiap hari ia membanting tulang agar kau tetap bisa
            “Apakah  kau  tidak  tahu  tentang  Uwaisy  al  Qorni,   makan,  tetap  bisa  tertawa,  tetap  tersenyum,
            salah satu sahabat yang tidak pernah bertemu Nabi   bekerja siang dan malam hanya untuk mengabulkan
            secara  fisik,tapi  ia  seorang  wali?  Apa  yang   segala  macam  permintaanmu.  Ketika  kau  kecil
            menyebabkan  dia  memiliki  derajat  yang  begitu   dirimu  melakukan  kesalahan,  dialah  orang  yang
            agung, hingga namanya terkenal di langit walau di   paling  depan  membelamu.  Ketika  kau  dalam
            bumi  tak  ada  seorangpun  mengenalnya?  Kau
                                                              bahaya,  dia  rela  menghadapi  bahaya  itu  untuk
            tahu??!!                                          menyelamatkanmu,  dia  tanggung  bebanmu  dan
               “Sahabat Uwaisy al Qorni berkata bahwa ibunya   ibumu  dipundaknya  walau  kian  rapuh  dia  tetap
            pernah berkata, "Anakku Uwaisy aku tahu hatimu    berusaha  menopang.  Tidakkah  kau  sadari  bahwa
            begitu sangat mencintai dan menginginkan dapat    bapakmu  itu  seorang  Mujahid  Fisabilillah?  Yang
            bertemu Nabi Muhammad, SAW., namun kini kau       setiap hari dia berjuang  menafkahi kehidupanmu
            datang  padaku  dengan  wajah  dirundung  sedih   bertahun-tahun  bahkan  berpuluh  tahun.    Dia
            karena tak berhasil menemui Rosulullah, SAW.  Dan   bapakmu adalah Mujahidin kebanggaanmu.”
            kau memilih segera pulang karena memikirkan dan      Si Pemuda itu segera membalikkan badan, dan
            mengkhawatirkan aku ibumu ini Nak, karena itulah   bergegas pulang ke rumah untuk menemui kedua
            aku  ridho  padamu.  Ya  Allah,  Engkau  Maha  Tahu,   orangtuanya  yang  masih  hidup.  Dan  ia  merasa
            saksikanlah bahwa sesungguhnya aku telah ridho    beruntung masih memiliki wali tanpa nama tanpa
            pada anakku, maka terimalah ridho ku Ya Allah dan   gelar yang masih hidup.
            ridhoilah anakku Uwaisy.”
                                                                 Disadur kembali oleh: FH
               Dan,  apa  kau  tidak  kau  tahu  bahwa
            pemimpinnya para wali, Syekh Abdul Qadir Jaelani,


                                                                                   Al Ashri edisi 49 67
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74