Page 22 - KOLOID (ANTON HARTONO)
P. 22
Modul Kimia Kelas XI KD 3.14
Gambar 6. Struktur sabun
(Sumber: https://sainskimia.com)
Ketika pakaian kotor direndam dalam larutan sabun atau detergen, gugus
nonpolar dari sabun/detergen akan menarik partikel kotoran (lemak/minyak)
dari bahan cucian, kemudian mendispersikannya ke dalam air.
Setelah dikucek dan dibilas, noda lemak akan diikat oleh sabun atau detergen yang
akhirnya akan larut dalam air. Sebagai bahan pencuci, sabun dan detergen bukan
saja berfungsi sebagai pengemulsi tetapi juga sebagai penurun tegangan
permukaan air. Air yang mengandung sabun/detergen mempunyai tegangan
permukaan yang lebih rendah, sehingga lebih mudah meresap pada bahan cucian.
b. Pengolahan Air Bersih
Secara garis besar, pengolahan air secara sederhana dapat dilakukan melalui
beberapa tahapan yaitu:
1) Pengendapan
Untuk memisahkan partikel suspensi kasar yang dengan hanya grativasi
partikel tersebut akan mengendap.
2) Penyaringan.
Bertujuan untuk memisahkan gumpalan kotoran yang dihasilkan dari proses
pengendapan. Bahan yang dipakai : pasir, kerikil, ijuk.
3) Koagulasi.
Koloid yang digunakan untuk menggumpalkan kotoran, yaitu : Al(OH)3 yang
bisa diperoleh dari tawas KAl(SO4)2, aluminium sulfat dan Poly Aluminium
Chloride (PAC = polimer dari AlCl3-AlCl3-AlCl3-..... )
4) Penambahan Desinfektan.
Bertujuan untuk membunuh kuman-kuman yang terlarut dalam air.
Bahan yang dipakai : kaporit [ Ca(ClO)2 ] atau klorin.
Gambar 6: Skema Pengolahan Air minum
(Sumber: https://docplayer.info)
c. Pemurnian gula
Gula tebu yang masih berwarna dilarutkan dengan air panas, kemudian dialirkan
melewati sistem koloid, yaitu tanah diatom atau karbon. Zat warna pada gula tebu
akan teradsorpsi sehingga akan diperoleh gula yang bersih dan putih.
d. Pembentukan delta
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 22