Page 113 - ilovepdf_merged_3_Neat
P. 113
5. Apabila kita menjatuhkan benda keras (misalnya batu atau besi) ke lantai,
maka timbul bunyi.
a. Pemantulan dapat terjadi karena benda yang bergerak memiliki energi.
Ketika benda bergerak dan ada yang menghalangi, maka benda tersebut
akan berbalik arah (memantul) dengan energi yang masih dimilikinya.
b. Jika berteriak pada dinding tebing, maka beberapa saat kemudian akan
terdengar suara yang sama persis dengan suara yang diteriakkan. Suara
tersebut berasal dari suara yang dipantulkan kembali karena terkena
dinding tebing. Bunyi pantul yang terdengar lengkap setelah bunyi asli
disebut gema. Jika berteriak di dalam ruangan kosong, maka akan
terdengar suara yang akan mengikuti suara asli, sehingga suara asli tidak
terdengar jelas. Suara tersebut berasal dari suara asli yang dipantulkan
oleh dinding ruangan. Bunyi pantulan yang hanya terdengar sebagian
dan tiba bersamaan dengan suara asli sehingga bunyi asli tidak
terdengar jelas disebut gaung atau kerdam.
c. Sifat bunyi yang dapat dipantulkan dapat dimanfaatkan untuk mengukur
kedalaman air, mencari reruntuhan kapal, mencari lokasi yang banyak
ikannya, dan mengukur panjang lorong gua. Untuk mengukur
kedalaman laut, dilakukan dengan cara memancarkan bunyi ke dasar
laut. Di dasar kapal diberi detektor untuk mendeteksi bunyi pantul yang
dipancarkan dari dasar laut. Dengan mengukur waktu yang diperlukan
sejak bunyi dipancarkan sampai ditangkap detektor, maka kedalaman
laut dapat ditentukan. Untuk mengukur kedalaman suatu gua yang
belum pernah dijamah manusia, dapat dilakukan dengan menggunakan
gelombang bunyi. Gelombang bunyi tersebut dipancarkan dari mulut
gua kemudian gelombang tersebut akan dipantulkan jika mengenai
dinding gua. Dengan mengukur waktu yang diperlukan gelombang
kembali ke pengirim dapat ditentukan panjang gua tersebut.
d. Untuk menentukan kedalaman laut dan menentukan letak benda
menggunakan sifat pemantulan bunyi, digunakan alat yang disebut
IPA STEAM
105