Page 3 - GEMA_20180513_REV
P. 3
GEMA [3]
RENUNGAN
PENGUDUSAN BAGI PERUTUSAN
• Kisah Para Rasul 1:15-17, 21-26 • Mazmur 1 • 1 Yohanes 5:9-13 • Yohanes 17:6-19
ika kita mau berhenti sebentar saja untuk agar para murid serta pengikut Yesus tetap dalam
membayangkan atau memperhatikan kehidupan kita pemeliharaan Allah (ayat 13), para murid menjadi satu
Jsehari-hari yang kita rasakan langsung setiap saat, di sama seperti Bapa-Anak (ayat 11), Bapa melindungi murid
mana kita tinggal di kota besar Jakarta sekitarnya, tentu dari yang jahat (ayat 15), Bapa menguduskan para murid
bila kita ditanya, “Bagaimana rasanya dengan hiruk- dalam kebenaran (ayat 17) dan agar masa depan para
pikuknya Jakarta sekitarnya ini?“ tentu berbagai jawaban murid menjadi persekutuan berdasarkan kasih.
akan muncul, tentu bisa berpendapat dan berkata, “Ya, Yesus Kristus dalam doa-Nya meminta agar para
biasa-biasa saja mengalir seperti sungai“ dan ada orang murid tetap tinggal di dunia untuk tetap berkarya sebagai
mungkin mengatakan “Sangat luar biasa.“ persekutuan, seperti Yesus diutus ke dalam dunia (ayat
Realitasnya sebagian orang tidak lagi mempedulikan 18). Para murid diberi mandat untuk tetap melaksanakan
Tuhan, berbuat sesuka hatinya dan yang penting “oke tugas sebagai utusan Yesus Kristus.
punya“ dan “gue senang“ dan “aku telah berhasil Kita sebagai orang Kristen pun harus berkarya di
mengumpulkan materi“, “orang lain susah bodo amat, tengah-tengah dunian ini, karena akan diperlengkapi,
semua halal.“ dikuduskan, dikuatkan
oleh Roh Kudus.
Dunia telah dipenuhi
dengan dosa dan kita Upaya ini dilakukan
melalui persekutuan
pun telah merasakan gereja Tuhan. Orang
bagaimana kuasa dosa Kristen tidak bisa
itu menghisap diri, hidup sendiri, Ia hidup
dan kita tidak mampu dalam dan bersama
terhindar dari dosa itu. orang percaya lainnya
Dunia dipenuhi dengan sebagai gereja-Nya.
kegelapan, keinginan
daging, keinginan Dalam persekutuan
mata, keangkuhan, gereja itu, umat
dimana dunia ini saling membentuk
sedang lenyap dengan dan dibentuk sebagai
keinginannya menuju komunitas yang dalam
kepada kebinasaan. Di tengah kenyataan itu, ada orang bahasa pemazmur “kesukaannya ialah Taurat Tuhan dan
yang memilih untuk menghindari kehidupan dunia, yang merenungkan Taurat itu siang dan malam (Mazmur
mereka ingin hidup kudus dengan menjauhkan diri dari 1:2).
dunia, seperti yang dilakukan oleh Daniel Sueho, pria Persekutuan gereja menjadi alat memperlengkapi,
asal Amerika dengan cara bertapa di sebuah gua tahun menguduskan dan menguatkan agar umat berfungsi
2000, di dekat sungai Colorado, Amerika Serikat, karena mengabarkan kasih Allah di tengah dunia.
bosan dengan hiruk-pikuk dan kehidupan yang serba Persekutuan gereja membangun umat agar mampu
mementingkan materi.
menjalankan tugasnya di dunia ini.
Tindakan semacam ini justru berbeda dengan apa yang
Inilah yang disebut pengudusan untuk perutusan,
dikehendaki Yesus. Yesus memilih kita, orang percaya pengudusan terjadi bukan karena kita terpisah melainkan,
untuk tetap tinggal berkarya di bumi.
justru karena kita, sebagaimana refleksi dari Thomas
Demi tujuan itu, Allah akan memperlengkapi dan Merton, seorang spiritualitas modern yang menyatakan,
menguduskan orang-orang yang mau berkarya di tengah “Kita bertemu Allah dalam kesunyian dan kontemplasi
dunia, demi menyelamatkan dunia dari kebinasaan. bukan sebagai pertapa melainkan sebagai orang yang
Dalam perikop pembacaan kita (Yohanes 17:6-19) hidup dalam dunia ramai. Tuhan mencintai kita, Amin!.
Yesus memohon dalam doa syafaatnya kepada Allah [m.m]